Jentera: Jurnal Kajian Sastra (Oct 2017)

KAJIAN SEMANTIK ETNOGRAFI PADA CERITA RAKYAT JEPANG WARASHIBECHŌJA

  • Ida Ayu Laksmita Sari

DOI
https://doi.org/10.26499/jentera.v4i2.471
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 95 – 101

Abstract

Read online

This study discuss the word and the sentences containing meaning ethnography in Japanese Folklore of Warashibechōja. This study uses the theory of semantic ethnography focusing to the meanings illustrating the local culture system. Through the text story of Warashibechōja data is collected anda analysed using methodes of descriptive qualitative with techniques note. The result of this study is found the word including sonkeigo constituting oral expression which is based on consideration respect towards the interloculator. In addition to, found the culture vacabularies describing Japanese traditional culture, those are wara, miso, furoshiki, uma, and muko. The illustrated Ideology is someone shall try to do from the small thing seriously to get the best result and found also the intention to diffuse religion of Buddhist in Japan. Abstrak Penelitian ini membahas kata serta kalimat yang mengandung makna etnografi pada cerita rakyat Jepang Warashibechōja. Penelitian ini menggunakan teori semantik etnografi yang memfokuskan pada makna-makna yang menggambarkan sistem kebudayaan setempat. Melalui teks cerita Warashibechōja data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan metode metode deskriptif kualitatif dengan teknik catat. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya kata yang termasuk sonkeigo yang merupakan ungkapan tingkat tutur yang didasarkan pada pertimbangan rasa hormat terhadap lawan bicara. Selain itu, ditemukan pula kosakata budaya yang menggambarkan kebudayaan tradisional Jepang, yaitu wara, miso, furoshiki, uma, dan muko. Ideologi yang tergambar adalah seseorang harus berusaha dari hal kecil secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan terdapat pula maksud untuk menyebarkan agama Buddha di Jepang.

Keywords