Agritech (Aug 2013)

PENINGKATAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SUPEROKSIDA DISMUTASE PADA TIKUS HIPERGLIKEMI DENGAN ASUPAN TEMPE KORO BENGUK (Mucuna pruriens L.) (Increased Superoxide Dismutase Antioxidant Activity in Hyperglycemia Rat with Velvet Bean (Mucuna pruriens L.)Tempe Diet)

  • Christiana Retnaningsih,
  • Darmono Darmono,
  • Budi Widiarnoko,
  • Siti Fatimah Muis

DOI
https://doi.org/10.22146/agritech.9803
Journal volume & issue
Vol. 33, no. 02

Abstract

Read online

Hyperglycemia is associated with oxidative stress and the pathogenesis of diabetic complications. To reduce the hyperglycemia, modern treatment combined with traditional therapies through functional foods need to be considered, particularly to repair the damaged pancreas beta cells. A foodstuff that has a functionality potential is velvet beans (Mucuna pruriens L), espcially when it is in the form of a fermented product, i.e. tempe. The aim of study was to prove the effect of velvet beans tempe intake on blood glucose levels and superoxide dismutase antioxidant status. This research used randomized controlled group pre test- post test design using 50 male Sprague Dawley (SD) rats aged 2-3 months. The rats were subdivided into 5 groups, 10 rats per group, by means of random allocation. Group 1 is negative control (C-), group 2 is positive control (C+), group 3 is X1-TK10%, group 4 is X2-TK20%, group 5 is X3-TK30%. The groups of C+,X1, X2, X3 are induced by 40 mg/kg body weight stereptozotocin dose by intra peritoneal injection. The research was conducted for 30 days. The data were analyzed with Paired T Test, One-way Anova and continued by the Duncan’s Multiple Range Test. The results showed that streptozotocin injection increased the level of blood glucose and reduced the level of serum superoxide dismutase antioxidant activity. Bioassay experiment demonstrated that velvet bean tempe diet reduced the level of blood glucose. On the other hand velvet bean tempe diet improved the level of superoxide dismutase antioxidant activity. Keywords: Velvet bean tempe, antioxidant, hyperglicemia ABSTRAK Hiperglikemi menimbulkan stress oksidatif dan patogenesis komplikasi diabetes. Untuk menurunkan hiperglikemi perlu dipertimbangkan kombinasi antara pengobatan modern dengan terapi tardisional melalui pangan fungsional guna mengurangi kerusakan sel beta pankreas. Bahan pangan yang memiliki potensi fungsional tersebut adalah biji koro benguk (Mucuna pruriens L) yang difermentasi menjadi bentuk tempe. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh asupan tempe koro benguk terhadap kadar glukosa darah dan status antioksidan serum pada tikus hiperglikemi. Penelitian ini menggunakan 50 ekor tikus jantan jenis Sprague Dawley umur 2-3 bulan. Tikus dibagi ke dalam 5 kelompok dengan cara random alokasi. Kelompok 1 kontrol negatif (C-), kelompok 2 kontrol positif (C+), kelompok 3 adalah X1-TK10%, kelompok 4 adalah X2-TK10%, kelompok 5 adalah X3-TK10%. Tikus kelompok C+, X1, X2, X3 diinduksi streptozotocin (STZ) dengan dosis 40 mg/kg BB secara inta peritoneal. Penelitian dilakukan selama 30 hari. Data dianalisis dengan Paired T test, One way Anova dan dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa STZ meningkatkan kadar glukosa darah dan menurunkan aktivitas antioksidan SOD serum. Hasil analisis in vivo pada tkus menunjukkan bahwa asupan tempe koro benguk menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan aktivitas antioksidan SOD serum. Kata kunci: Tempe koro benguk, antioksidan, hiperglikemi