Sari Pediatri (Nov 2016)

Pruritus Uremik

  • Sudung O. Pardede

DOI
https://doi.org/10.14238/sp11.5.2010.348-54
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 5
pp. 348 – 54

Abstract

Read online

Pruritus uremik adalah pruritus yang terjadi pada gagal ginjal yang disebabkan oleh toksin uremik, dengan prevalensi berkisar antara 20%-50%.. Pruritus uremik dapat mengganggu aktivitas atau pekerjaan, mengganggu tidur, dan menurunkan kualitas hidup. Patogenesis pruritus uremik masih belum jelas, tetapi ada kaitannya dengan hiperparatiroidisme, hormon parathormon, metabolisme kalsium dan fosfor, inervasi kulit abnormal, neuropati somatik, peningkatan kadar histamin, dan reseptor opioid. Faktor neurofisiologik memegang peran penting dalam terjadinya pruritus. Patogenesis yang sering diajukan adalah the immunohypothesis dan hipotesis opioid. Berdasarkan hipotesis ini, berbagai jenis pengobatan dilakukan untuk menanggulangi pruritus uremik. Meskipun tata laksana pasien penyakit ginjal stadium akhir sudah berkembang pesat, namun tata laksana pruritus masih merupakan masalah klinis. Pengobatan dapat dilakukan secara topikal dengan menggunakan salep seperti capsaicin atau takrolimus. Pengobatan sistemik telah dicoba dengan naltrekson, agonis reseptor 􀁍-opioid, dan nalfurafin, agonis reseptor 􀁋-opioid. Selain itu perlu diperhatikan terapi suportif lainnya seperti menciptakan suasana yang sejuk

Keywords