Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia (Apr 2020)

Edema Paru Akut pada Pasien Eklampsia: Perlukah Penanganan di Ruang Perawatan Intensif?

  • Roni Kartapraja,
  • Suwarman Suwarman

DOI
https://doi.org/10.47507/obstetri.v2i2.13
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 2

Abstract

Read online

Eklampsia adalah kelainan pada kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah disertai dengan proteinuria positif dan kejang yang muncul setelah minggu ke-20 kehamilan. Eklampsia dapat menimbulkan komplikasi terhadap ibu dan janin. Diantara komplikasi terhadap ibu yang muncul akibat eklampsia adalah edema paru akut. Edema paru akut terjadi pada 0,08% hingga 1,5% kehamilan dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu hamil sehingga tergolong suatu keadaan darurat dan memerlukan penanganan segera. Faktor sirkulasi angiogenik, penurunan tekanan onkotik koloid, disfungsi sel endotel, atau peningkatan tekanan intravaskular disertai dengan peningkatan beban jantung diduga menjadi faktor penyebab terjadinya edema paru akut pada eklampsia. Penegakan diagnosa serta pemberian terapi yang tepat pada edema paru akut harus dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditasnya. Terapi yang diberikan meliputi pemberian obat -obatan dan atau bantuan ventilasi mekanik. Penggunaan bantuan ventilasi mekanik dilakukan dengan pendekatan strategi lung recruitment yang bertujuan untuk memperbaiki oksigenasi paru dan mampu meningkatkan kemampuan penyapihan ventilator serta mencegah kerusakan paru iatrogenik. Disamping pemantauan hemodinamik secara berkesinambungan, penggunaan ventilasi mekanik merupakan indikasi bagi pasien eklampsia dengan edema paru akut untuk menjalani perawatan di ruang rawat intensif. Acute Pulmonary Edema in Patient with Eclampsia: are Really Need a Intensive Care Unit Treatment? Abstract Eclampsia is a disorder in pregnancy which is characterized by an increase in blood pressure accompanied by positive proteinuria and seizures that appear after the 20th week of pregnancy. Eclampsia can cause complications for the mother and fetus. Among the complications of the mother that arise due to eclampsia are acute pulmonary edema. Acute pulmonary edema occurs in 0.08% to 1.5% of pregnancy and is one of the causes of death of pregnant women so it is classified as an emergency and requires immediate treatment. Angiogenic circulation factors, a decrease in colloid oncotic pressure, endothelial cell dysfunction, or an increase in intravascular pressure accompanied by an increase in cardiac load are thought to be factors causing the occurrence of acute pulmonary edema in eclampsia. The diagnosis and the provision of appropriate therapy in acute pulmonary edema must be done as soon as possible to reduce its mortality and morbidity. The therapy provided includes the administration of medicines and or mechanical ventilation assistance. The use of mechanical ventilation assistance is carried out with a lung recruitment strategy approach that aims to improve lung oxygenation and be able to improve ventilator weaning capabilities and prevent iatrogenic lung damage. In addition to continuous hemodynamic monitoring, the use of mechanical ventilation is an indication for eclampsia patients with acute pulmonary edema to undergo treatment in the intensive care unit.

Keywords