Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah (Dec 2007)
Dekolorisasi Limbah Pabrik Cair Industri Tekstil dengan Miselium omphalina SP. A-1 Amobil
Abstract
Omphalina sp. A-1 (Basidiomycetes) adalah jamur pelapuk putih (JPP) indigenous yang mampu menghasilkan enzim lakase dengan aktivitas tinggi. Lakase (E.C.1.10.3.2; benzendiol : oksigen oksidoreduktase) diketahui dapat dimamfaatkan secara luas untuk berbagai kegunaan seperti proses degradasi lignin, bioremediasi dan biodegradasi polutan organik (klorofenol dan polisiklik aromatik hidrokarbon), dekolorisasi dan detoksiflkasi limbah tekstil, serta biobleaching dan biopulping kertas. Hal tersebut disebabkan karena lakase memiliki aktivitas katalitik terhadap berbagai jenis substrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwaa Ompholina sp. A-1 yang diisolasi dari limbah lignoselulosa pabrik kelapa sawit, kebun Kerta Jaya PTPN VIII Banten, mampu mendekolorisasi zat warna merah metil, safranin dan biru metilen dengan konsentrasi 1-100 ppm selama 48 jam. Omphalina sp yang diamobilisasi pada serat ijuk dengan kondisi tanpa agitasi. tanpa penambahan nutrisi, pengaturan pH awal dan inkubasi pada suhu ruang mampu mendekolorisasi dengan efisien dua jenis limbah pabrik. kain batik yang masing-masing mengandung zat warna indigo carmen dan alfa naftol. Kandungan zat warna dalam limbah pabrik kain batik konsentrasi pekat (tanpa pengenceran) tersebut menurun sekitar 50% selama 48 jam. Omphalina sp. A-1 yang diamobilisasi dengan matrik yang sama juga mampu mendekolorisasi limbah tekstil blue jean berwama abu-abu hingga 25% selama 48 jam. Beberapa zat warna tekstil komersial (biru, hitam, hijau, dan merah) dengan konsentrasi 100 ppm juga dapai dipucatkan dengan cara yang sama dalam waktu 72 jam. Waktu optimum dekolorisasi sistem batch tersebut akan digunakan sebagai waktu kontak dalam merancang proses dekolorisasi limbah tekstil sistem kontinyu skala pilot. Kata kunci: Jamur-pelapuk putih, Omphalina sp. A-1, dekolorisasi limbahtekstil, indigo cannen, alfa naftol
Keywords