Sari Pediatri (Nov 2016)
Acanthosis Nigricans dan Hubungannya dengan Resistensi Insulin pada Anak dan Remaja
Abstract
Acanthosis nigricans (AN) bukan hanya sekedar kelainan kulit saja, tetapi dipandang sebagai petanda adanya penyakit lain yang mendasari, salah satunya adalah resistensi insulin. Prevalensi AN bervariasi dari 7% pada populasi umum sampai dengan 74% pada orang dengan obesitas. Penelitian terakhir memperlihatkan bahwa derajat beratnya AN berhubungan dengan konsentrasi insulin plasma puasa dan indeks masa tubuh (IMT). Tidak ada perbedaan insidens antara laki-laki dan perempuan. Secara garis besar AN dibagi menjadi dua kategori besar yaitu jinak (benign) dan ganas (malignant). Acanthosis nigricans pada sindrom resistensi insulin disebabkan karena kadar insulin yang tinggi mampu mengaktifkan fibroblas dermal dan keratinosit melalui reseptor insulin-like growth factor yang ada pada sel-sel tersebut. Sebagai hasilnya terjadi peningkatan deposisi glikosaminoglikans oleh fibroblas di dermal. Hal ini menyebabkan papilomatosis dan hiperkeratosis. Acanthosis nigricans dilaporkan sebagai salah satu faktor prediktor hiperinsulinemia yang cukup baik. Skrining adanya AN merupakan alat yang cukup sederhana, cepat, mudah, dan murah untuk mendeteksi individu yang berisiko menderita diabetes tipe 2 dan penyakit lain yang berhubungan dengan hiperinsulinemia. Skrining AN di klinik dan sekolah untuk mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi menderita diabetes tipe 2 memiliki implikasi penting dalam pengembangan strategi intervensi melawan DM, terutama di tingkat layanan primer.Tujuan terapi pada AN adalah untuk mengkoreksi penyakit yang mendasarinya. Koreksi hiperinsulinemia dapat mengurangi derajat lesi hiperkeratosis, begitu juga dengan penurunan berat badan.
Keywords