Jurnal Biologi Udayana (Mar 2023)

Sintesis nanopartikel perak dengan Punica granatum L. dan uji aktivitasnya pada Staphylococcus aureus dan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)

  • Adhie Massardi,
  • Sandy Samsul Bahry,
  • Dio Muhammad Fajri,
  • Della Safitri,
  • Merita Septyana Dewi,
  • Elyn Tegar Monica,
  • Lilis Nur Fatimah,
  • Findi Indah Lestari,
  • Syah Kalis,
  • Ratna Setyaningsih

DOI
https://doi.org/10.24843/JBIOUNUD.2023.v27.i01.p04
Journal volume & issue
Vol. 27, no. 1
pp. 36 – 45

Abstract

Read online

Nanopartikel perak memiliki potensi dijadikan sebagai antibakteri. Koloid perak diketahui memiliki sifat antibakteri dan kemampuan antibakteri perak dapat membunuh semua mikroorganisme patogenik. Sementara, kulit buah delima memiliki kandungan senyawa flavonoid, saponin, dan tanin yang dapat menghambat pertumbuhan suatu bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk karakterisasi nanopartikel perak yang disintesis dari ekstrak kulit buah delima merah (Punica granatum L.) dan menguji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Ekstraksi simplisia kulit buah delima menggunakan metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) dengan pelarut berupa aquades. Sintesis nanopartikel perak dilakukan pada suhu ruang tanpa pengadukan. Karakterisasi nanopartikel perak dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan Particle Size Analyzer (PSA). Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram kertas yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu kontrol positif (erythromycin dan negatif, ekstrak kulit buah delima, serta nanopartikel perak dengan ekstrak kulit buah delima (AgNPs-PG). Hasil penelitian diperoleh nanopartikel perak berukuran 123,1 nm dengan puncak absorbansi sebesar 0,567 pada panjang gelombang 436 nm. Nanopartikel perak yang disintesis dengan ekstrak kulit buah delima memiliki aktivitas antibakteri yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak kulit buah delima. AgNPs-PG memiliki aktivitas antibakteri pada S. aureus dan MRSA. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan bermanfaat dalam pengembangan obat antibakteri.