Jurnal Kelautan Tropis (Nov 2017)

Pengaruh Penggunaan Kaporit Sebagai Desinfektan Terhadap Daya Aroma Pakan Pada Budidaya Udang Windu ( Penaeus monodon Fabricius)

  • Suryono Suryono,
  • Wibowo Edi,
  • Ria Azizah,
  • Raden Ario,
  • Gentur Handoyo

DOI
https://doi.org/10.14710/jkt.v20i2.1740
Journal volume & issue
Vol. 20, no. 2
pp. 140 – 144

Abstract

Read online

Tiger prawn ( Penaeus monodon Fabricius) is one of very ideal species of crustacean to be cultivated. This is due to its growth is very quickly, highly survival rate, easy to live in compartement, and its also very acceptable by local and international market. In order to increase production of cultivation, therefore caporit was applicated as disinfectant in cultivation in order to reduce virus and bactery which couse of diseases. However to date, the impact of the use of kaporit has not yet been known on food attractant degradation. The aim of this research was to know effect of the use of caporit on food attractant by the prawn. Research was conducted in Marine Station Teluk Awur, Jepara. Faculty of Fishery and Marine Science Diponegoro University. The method of this research was ekperimental Laboratory by using complete randomly design ( RAL) with four treatments and three replication , concentration kaporit 0 ppm as control ( K1) 2 ppm ( K2), 4 ppm ( K3) and 6 ppm ( K4)., respectively. Data obtained was tested by F test ( Anova)The Results showed that food attractant of control treatment (K1) is 53,68, K2 ( 2 ppm) is 285,25, K3 ( 4 ppm) is]364,59 and K4 ( 6 ppm) is]373,37 seconds. The Results of statistical analysis confirmed that the use of kaporit have an effect on food attractant ( P < 0.05). However , continued test by BNT shows that only control gave significant different to the treatment, but within threatment was not give significant different . Udang windu (Penaeus monodon Fabricius) merupakan salah satu spesies crstacea yang ideal untuk dibudidayakan. Hal ini dikarenakan pertumbuhannya yang cepat, derajad kelulus hidupannya yang tinggi, tahan hidup dalam tempat pemeliharaan, serta sangat digemari oleh konsumen dalam dan luar negeri. Guna peningkatan produksi dalam budidaya maka digunakan kaporit sebagai disinfektan pada media air budidaya guna pengendalian bakteri dan virus sebagai penyebab munculnya penyakit. Namun sampai saat ini belum diketahui dampak penggunaan kaporit terhadap penurunan daya aroma pakan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui pengaruh penggunaan kaporit terhadap daya tarik udang pada pakan yang diberikan. Penelitian dilaksanakan di Marine Station Teluk Awur, Jepara. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang diujikan yaitu empat perlakuan terdiri dari konsentrasi kaporit 0 ppm (K1) sebagaai perlakukan kontrol, dan 2 ppm (K2), 4 ppm (K3) serta 6 ppm (K4) sebagai perlakukan utama. Data yang diperoleh selanjutnya dilakukan uji F (Anova). Hasil penelitian menunjukan bahwa daya Tarik udang terhadap pakan yang diberikan pada perlakukan kontrol (0 ppm) (K1) adalah 53,68, detik, K2 ( 2 ppm) adalah 285,25 detik , K3 (4 ppm) adalah 364,59 detik dan K4 (6 ppm) adalah 373,37 detik. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa penggunaan kaporit berpengaruh terhadap daya aroma pakan (P < 0.05). Uji lanjut BNT menunjukan bahwa perlakukan Kontrol berbeda sangat nyata (P< 0.001) terhadap perlakuan yang dicobakan, tetapi antar perlakukan tidak menunjukan perbedaan nyata satu terhadap yang lain.

Keywords