Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah (Mar 2022)
PENGALAMAN PETUGAS POS KESEHATAN PESANTREN DALAM MERAWAT SANTRI YANG TERKONFIRMASI COVID 19
Abstract
Data World Health Organization melaporkan negara Indonesia menempati peringkat ke 18 di Asia dengan kasus covid 19. Angka kasus Covid-19 di Indonesia terkonfirmasi sejak 03 Januari 2020 sampai 05 Maret 2021 sebanyak 1.361.098 orang dengan angka kematian mencapai 36.897 orang. Pesatren Baiturrahman yang terletak di Kampung Bojong Rancakole kecamatan Ciparay Kabupaten bandung yang terdiri 650 santri mulai tanggal 31 Januari mulai untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan secara ketat. Dalam keberjalanan selama di pesantren kesehatan santri dipantau oleh pos Kesehatan pasantren yang di dampingi dari klinik pratama yang di jadwalkan 3 x dalam seminggu, namun dalam keseharian tim dari pos kesehatan pasantren terus memantau kesehatan semua santri melalui wali santri. Setelah 2 minggu di lakukan pemeriksaan ada 125 santri yang sakit dan koordinasi dengan klinik makan santri yang sakit maka dilakukan rapid test antigen dan didapatkan 4 yang rekatif. Dengan kondisi yang terjadi 4 orang yang reaktif maka koodinasi puskesmas dan diputuskan untuk dilakukan PCR dan di dapatkan hasil 3 orang positif COVID-19. Pada tanggal 1 Maret 2021 dilakukan pemeriksaan semua santri dengan menggunakan Rapid test Antigen untuk yang tidak bergejala dan PCR untuk yang bergejala dan di dapatkan 11 santri hasil PCR yang dinyatakan positif dan harus dilakukan isolasi mandiri di asrama selama 14 hari, dan yang dengan hasil negatif diijinkan untuk pulang kerumah masing-masing. Asrama Baiturrahman selama 14 hari melakukan perawatan dan pemantauan santri yang hasil PCR positif, petugas dari pos Kesehatan pesantren secara pengalaman belum pernah punya pengalaman merawat santri yang isolasi. Dan dari latar belakang pendidikan rata rata adalah bukan dari datar belakang kesehatan, dari 5 orang petugas hanya 2 orang yang latar belakang sudah teredukasi kesehatan terutama virus COVID-19. Selama dilakukan isolasi dan dilakukan perawatan dari mulai penyediaan makankan, olah raga dan aktifitas berjemur dan kajian keislaman maka semua santri yang diisolasi dinyatakan sembuh dan boleh pulang dari Puskesmas
Keywords