Universa Medicina (Dec 2007)
Perlemakan hati non alkoholik
Abstract
Spektrum patologi klinik dari perlemakan hati non alkoholik (PHNA) terentang dari simple steatosis sampai non alkoholic steatohepatitis (NASH). Simple steatosis memiliki perjalanan klinik yang relatif jinak, namun NASH dapat berkembang ke sirosis dan karsinoma hepatoseluler. PHNA umumnya asimtomatik dan harus dicurigai pada pasien-pasien dengan obesitas abdominal dan diabetes melitus tipe 2. Peningkatan alanine aminotransferase (ALT) serum dan/atau gambaran perlemakan hati pada USG sering kali merupakan temuan pertama yang mengarahkan diagnosis ke PHNA. Diagnosis PHNA ditegakkan setelah menyingkirkan penyakit hati kronis yang lain; diagnosis definitif hanya dibuat dengan biopsi. Peningkatan ALT umumnya tidak melebihi 5 kali batas atas nilai normal. Adanya ikterus, bilirubinuria dan demam juga menyingkirkan diagnosis PHNA. Sebagian besar steatosis hepatik tidak berkembang menjadi fibrosis atau steato hepatitis, 30-40% akan menjadi fibrosis dalam periode 4 tahun dan +15% akan berkembang menjadi sirosis. Penatalaksanaan PHNA tidak ditargetkan pada hepar saja, melainkan harus holistik, berpusat pada perbaikan resistensi insulin dan gangguan metabolisme terkait, yang dimulai dengan modifikasi gaya hidup. Berat badan harus diturunkan secara bertahap.Vitamin E dan asam ursodeoksikolat diberikan karena dapat menurunkan ALT. Metformin dan/atau rosiglitazone dapat diberikan pada pasien tanpa diabetes yang nyata, karena obat-obat ini tidak menyebabkan hipoglikemia, dan dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Perburukan fungsi hati juga harus dicegah dengan menghindari zat-zat hepatotoksik.
Keywords