Kapal (Feb 2016)

PENGARUH ANTI-SLAMMING BULBOUS BOW TERHADAP GERAKAN SLAMMING PADA KAPAL PERINTIS 200 DWT

  • Muhammad Iqbal,
  • Good Rindo

DOI
https://doi.org/10.12777/kpl.13.1.45-54
Journal volume & issue
Vol. 13, no. 1
pp. 45 – 54

Abstract

Read online

Analisis seakeeping (kemampuan olah gerak kapal) merupakan aspek penting dalam perancangan kapal. Berdasarkan analisis tersebut, dapat diketahui batas operasional dari sebuah kapal. Salah satunya adalah dapat mengetahui kemampuan kapal pada tinggi gelombang signifikan (Hs) tertentu. Memodifikasi bentuk haluan kapal dengan membuat dasar dari haluan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan dasar lambung kapal nya (dibawah garis baseline kapal) dinamakan Anti-Slamming Bow. Pada penelitian ini, anti-slamming bow ditambahkan dengan ­bulbous bow yang dinamakan dengn Anti-Slamming Bulbous Bow (ASB). Panjang (lasb) dan tinggi (hasb) Anti-Slamming Bulbous Bow divariasikan untuk mendapatkan probabilitas dan intensitas slamming yang paling rendah. Metode untuk menghitung RAO menggunakan Metode Panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai probabilitas pada kapal existing (model awal) pada Hs = 4 m dan Tave = 5 s pada kecepatan 14 knot tidak memenuhi standar kriteria Nordforsk ’87 karena memiliki nilai probabilitas slamming sebesar 12,19%. Selain model awal, model 1, model 3 dan model 5 juga tidak memenuhi standar kriteria karena memiliki nilai probabilitas slamming sebesar 5,19%, 5,04% dan 5,10%. Parameter ukuran anti-slamming bulbous bow terbaik terdapat pada model 6 dimana rasio panjang ASB terhadap Lpp kapal sebesar 0,4 dan rasio tinggi ASB terhadap sarat kapal sebesar 0,4. Sedangkan bentuk Bulbous terbaik adalah Bulbous A yaitu bulbous tipe bentuk titik air tergantung. Model ini memiliki nilai probabilas sebesar 1,95% dan memenuhi kriteria Nordforsk ’87.

Keywords