Jurnal Agrotek Tropika (Dec 2023)
PENERAPAN TANAMAN REFUGIA PADA BUDIDAYA KEDELAI SEBAGAI MIKROHABITAT SERANGGA BERMANFAAT DI LAHAN TERDAMPAK TSUNAMI, ACEH BARAT
Abstract
Peristiwa tsunami yang terjadi tahun 2004 telah mengubah berbagai aspek kegiatan masyarakat di Kabupaten Aceh Barat. Dalam aspek pertanian, kerusakan yang terjadi tidak hanya pada lahan budidaya tanaman tetapi juga ekosistem di sekitarnya. Perlu adanya upaya perbaikan lahan dan introduksi tanaman budidaya untuk memperbaiki ekosistem pada lahan bekas terdampak tsunami. Berdasarkan hasil analisis tanah awal di lahan percobaan, data menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki kondisi C-organik (1,67%) dan P total (11,43 mg/100 g) kriteria Rendah; N total (0,09%) dan P-Bray I (5,23 ppm) dengan kriteria Sangat Rendah; K-dd (0,29 me/100 g) dan K-total (20,55 me/100 g) tergolong kriteria Sedang; pH (5,25) kriteria Masam dan dengan tekstur Pasir Berlempung. Metode yang digunakan adalah observasi dalam mengoleksi keanekaragaman serangga bermanfaat di tanaman refugia dan kedelai. Pengamatan dilakukan setiap minggu sejak tanaman berumur dua minggu sampai panen, dimana serangga yang dikumpulkan diidentifikasi secara morfologi; adanya analisis awal tanah sebelum perlakuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat keragaman serangga bermanfaat di lahan terdampak tsunami menggunakan pupuk dan tanaman refugia untuk meningkatkan produksi kedelai. Hasil menunjukkan bahwa ordo serangga yang ditemukan di areal pertanaman yakni Coccinella transveralis, Priocnemis sp, Verania lineata, Trigona sp., Coccinella sexmaculata, Ropalidia fasciata, Hylaeus sp., dan Paederus fusipes. Kisaran hasil perhitungan indeks keragaman menunjukkan bahwa pada keempat perlakuan dipertanaman memiliki kelimpahan yang sama. perhitungan nilai indeks keragaman tertinggi yakni sebesar 1.905, dengan kategori ukuran keragaman spesies sedang (1<H’<3). Dengan menggunakan tanaman refugia di sekitar areal penanaman kedelai dapat mengembalikan kondisi ekosistem menjadi cukup seimbang (terdapat serangga predator, parasitoid, dan penyerbuk) di areal lahan terdampak tsunami, Aceh barat.
Keywords