E-Dimas (Jun 2024)

Pelatihan Pengembangan Produk Yoghurt Susu Kambing bagi Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bawang-Banjarnegara

  • Puput Wahyu Nita Savitri,
  • Nur Hajidah Salsabila,
  • Arjunaatha Tyaga Naryamajatti,
  • Darda Ibrahim,
  • Gita Ayu Lestari,
  • Wulan Yulia Eka Saputri,
  • Adam Mufarij,
  • Annisa Agustina Vivianti,
  • Dini Nur Afifah

DOI
https://doi.org/10.26877/e-dimas.v15i2.16571
Journal volume & issue
Vol. 15, no. 2
pp. 390 – 396

Abstract

Read online

Desa Bawang termasuk ke dalam daerah administratif Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara. Salah satu permasalahan penting yang diangkat dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini (PkM) adalah tingginya angka pengangguran. Data survei menunjukkan bahwa sebanyak 275 orang belum bekerja dan 237 lainnya memilih menjadi rumah tangga. Salah satu penyebab tingginya kasus pengangguran di Desa Bawang adalah keterbatasan peluang kerja di Banjarnegara, sehingga persaingan dunia kerja menjadi sangat ketat. Melihat pada kondisi tersebut, maka penciptaan peluang kerja baru dapat dipandang sebagai salah satu upaya yang tepat untuk mengurangi angka pengangguran di Desa Bawang. Dalam kegiatan PkM ini, diusulkan pengembangan produk usaha berupa yoghurt susu kambing. Pemilihan susu kambing sebagai bahan baku didasarkan pada fakta bahwa terdapat kelimpahan bahan baku susu kambing di Desa Bawang. Selama ini anggota koperasi peternak kambing Bima Lukar mampu memproduksi susu dengan kapasitas 20L/hari, hanya saja masih terdapat keterbatasan dalam teknologi penyimpanan dan pengolahan. Melihat hal tersebut, maka pemanfaatan susu kambing sebagai yoghurt diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi anggota koperasi peternak kambing perah dalam penyediaan alternatif model penyimpanan susu dengan teknik fermentasi sekaligus meningkatkan keterampilan anggota koperasi dan KWT Desa Bawang (Srikandi, Bawang Ceria, Berkah Jaya) dalam diversifikasi produk usaha berbahan dasar susu kambing. Transfer informasi, pengetahuan, dan teknologi pada kegiatan PkM dilakukan dengan metode simulasi ipteks mengenai produksi yoghurt dari susu kambing dengan teknik fermentasi. Pelaksanaan PkM dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah workshop ekonomi kreatif untuk meningkatkan antusiasme masyarakat dalam kegiatan berwirausaha. Sesi kedua adalah praktek produksi yoghurt. Hasil evaluasi dalam bentuk pre test, post test, dan kuisioner menunjukkan bahwa terdapat peningkatan minat berwirausaha dari kelompok sasaran dengan ragam antara 19-40%. Keterampilan masyarakat sasaran dalam pengolahan susu kambing meningkat sebanyak 38.63%.

Keywords