Sari Pediatri (Nov 2016)
High Sensitivity C-Reactive Protein sebagai Parameter Diagnostik dan Prediktor Luaran Sepsis pada Anak yang Menderita Systemic Inflammatory Response Syndrome
Abstract
Latar belakang. Sepsis merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada anak. Diagnosis sepsis ditegakkan berdasarkan gejala Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) dan penemuan bakteri pada kultur darah. Kultur bakteri darah memiliki sensitifitas yang rendah dan membutuhkan waktu yang lama sehingga sering menyebabkan terjadinya overdiagnosis dan overtreatment. C-reactive protein adalah reaktan fase akut yang kadarnya meningkat pada keadaan infeksi. High sensitivity C-reactive protein (hs- CRP) adalah metode yang lebih sensitif untuk mengukur kadar CRP dalam jumlah kecil. Tujuan. Mengetahui peran hs-CRP sebagai parameter diagnostik dan prediktor luaran sepsis pada anak yang menderita SIRS. Metode. Penelitian uji diagnostik dengan desain potong lintang terhadap 85 anak dengan gejala SIRS berusia 1 bulan sampai dengan 15 tahun dan dirawat di bangsal anak RS.Dr.M.Djamil Padang sejak Juni sampai November 2012. Pemeriksaan hs-CRP dilakukan dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Data dianalisis dengan SPSS serta dilakukan uji diagnostik. Baku emas sepsis adalah biakan darah. Hasil. Cut off point hs-CRP untuk menentukan sepsis adalah 15,55 ng/ml, (sensitivitas 90,9% dan spesivisitas 53,8%). Kadar rata-rata hs-CRP meningkat sesuai dengan beratnya penyakit. Kesimpulan. High sensitivity C-reactive protein dapat dijadikan sebagai parameter diagnostik sepsis pada pasien SIRS dengan cut off point 15,55 ng/ml, serta dapat dipakai sebagai prediktor luaran sepsis.
Keywords