Tarbawi (Jun 2019)

Pendidikan Karakter: Analisis Pemikiran Ibnu Miskawaih

  • Harpan Reski Mulia

DOI
https://doi.org/10.32939/tarbawi.v15i1.341
Journal volume & issue
Vol. 15, no. 1

Abstract

Read online

ABSTRACT. Character Building is so important to discuss after the moral crisis that has happened a lot lately. In addition to, Indonesia lacks figures who can be used as a role model. That done because many public figures commited the crimes such as corruption, collusion, prostitution, and so on. Ibnu Miskawaih is one of the Islamic philosophers who touches on the concept of character education in his book tahzib al-akhlak wa tahir al-a'raf. By literature studies, this paper attempts to describe the concept of character education offered by Ibnu Maskawaih, namely The Golden (The Doctrin of The Mean). He stated that human character is built from four foundations, namely restraint, courage, wisdom, and justice. Ibnu Miskawaih views education as a means of instilling noble character, humanizing humans, individual socialization, and instilling shame. So, the thought of Ibn Miskawaih is suitable for this era of morality crisis like today. ABSTRAK. Pendidikan Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk dibahas mengingat krisis moral marak yang terjadi belakangan ini. Selain itu, Indonesia juga kekurangan tokoh-tokoh yang dapat dijadikan teladan. Hal ini disebabkan para figure pablik sekarang banyak yang melakukan kriminalitas seperti korupsi, kolusi, prostitusi, dan lain sebagainya. Ibnu Miskawaih adalah salah satu tokoh filsafat Islam yang menyentuh konsep tentang pendidikan karakter dalam bukunya tahzib al-akhlak wa tahir al-a’raf. Dengan menggunakan studi literature, tulisan ini berusaha untuk memaparkan konsep pendidikan karakter yang ditawarkan oleh Ibnu Maskawaih yang dikenal dengan jalan tengah. Ia mengungkapkan bahwa karakter manusia terbangun dari empat landasan yaitu menahan diri, keberanian, kebijaksanaan, dan keadilan. Ibnu Miskawaih memandang pendidikan sebagai sarana menanamkan akhlak mulia, memanusiakan manusia, sosialisasi individu, dan menanamkan rasa malu. Sehingga, pemikiran ibnu Miskawaih ini sangat cocok digunakan di era krisis moralitas seperti sekarang ini.

Keywords