Jurnal Teknik Sipil (Jan 2005)

Analisis Hidraulik Aliran Bawah Permukaan Melalui Media Gambut (Studi Kasus Lahan Perkebunan Kelapa di Guntung-Riau)

  • Muljana Wangsadipura

DOI
https://doi.org/10.5614/jts.2005.12.1.3
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 1
pp. 21 – 34

Abstract

Read online

Penelitian yang ditulis dalam makalah ini adalah suatu analisis hidraulik aliran bawah permukaan melalui media gambut dengan menerapkan model matematik, percobaan di laboratorium dan uji lapangan. Pendekatan dengan model matematik diharapkan dapat memperoleh suatu bentuk persamaan penurunan muka air tanah yang berlaku bagi aliran melalui media gambut berdasarkan hasil kalibrasi data laboratorium dan data di lapangan. Sebagai batasan untuk melakukan kajian perilaku aliran melalui media gambut antara lain : media dalam keadaan jenuh total, homogen dan isotropis serta aliran satu dimensi. Pengambilan contoh tanah, pengukuran koefisien permeabilitas dan pengamatan muka air di lahan dilakukan dari dua lokasi yaitu : dari Karang Agung, Sumatera Selatan dan Guntung-Kateman, Riau. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa formula Darcy masih absah (valid) digunakan untuk mengkaji aliran melalui media gambut, dimana gradien hidraulis yang terjadi linier dan aliran adalah laminer dengan bilangan Reynold R = 1,1 s/d 4,1. Nilai konduktivitas hidraulik (koefisien permeabilitas-K) hasil penelitian di laboratorium untuk berbagai jenis gambut dibedakan berdasarkan tingkat kematangannya. Untuk jenis gambut safrik nilai K-lab. berkisar antara (3,94 – 5,00) m/hari, sedangkan nilai K-lap. berkisar antara (5,25 – 8,05) m/ hari. Untuk jenis gambut hemik nilai K-lab. berkisar antara (19,87 – 34,86) m/hari, sedangkan nilai K-lap. berkisar antara (22,24 – 34,58) m/hari. Untuk gambut jenis fibrik nilai K-lab. berkisar antara (43,09 – 51,18) m/hari, sedangkan nilai K-lap. berkisar antara (43,75 – 52,11) m/hari. Bentuk lengkung muka air tanah diperoleh berdasarkan pendekatan matematik dengan menerapkan persamaan Brakel dan Schapery. Dalam pemodelan ini diambil beberapa asumsi antara lain media gambut dianggap sebagai akifer tidak tertekan, aliran satu dimensi dengan kondisi tidak langgeng (unsteady). Pemodelan dengan menerapkan data muka air tanah hasil pengamatan diantara dua saluran drainase yang berjarak 500 m sebanyak 5 titik pengamatan untuk periode 7 harian selama 9 minggu dengan mengambil nilai K = (20-35) m/ hari atau rerata Kr = 30 m/hari menghasilkan koefisien storage S = 0,065. Untuk kedua persamaan Brakel dan Schapery memperlihatkan hasil yang cukup baik ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi antara 0,78 dan 0,954 atau rata-rata 0,90.

Keywords