Logista: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Jun 2021)
PEMANFAATAN PRODUK UREA LEPAS LAMBAT BERBASIS TEPUNG PUTAK DALAM RANSUM SAPI BALI DI KELOMPOK PETERNAK DESA BAUMATA UTARA, KABUPATEN KUPANG
Abstract
Permasalahan mitra kelompok tani ternak di desa Baumata Utara adalah rendahnya pengetahuan akan penyediaan pakan sapi yang bermutu dan dapat memenuhi kebutuhannya. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang pembuatan produk pemasakan urea dengan tepung putak dan penggunaannya dalam pakan konsentrat sebagai suplemen ransum ternak sapi. Metode kegiatan adalah, 1) penyuluhan tentang teknologi pemasakan urea dengan tepung putak dan pemanfaatannya dalam ransum sapi; 2) praktek, pembuatan produk pemasakan urea dengan tepung putak, praktek pencampuran produk tersebut dalam pakan konsentrat dan penerapan pemberiannya sebagai pakan suplemen pada ternak sapi dan 3) evaluasi kegiatan secara umum bersama mitra untuk mendapatkan input dan feedback bagi kegiatan di waktu mendatang. Hasil kegiatan menunjukkan 1) peternak mitra sangat antusias menerima inovasi baru di bidang penyediaan pakan bagi ternak sapi; 2) Hasil diskusi dan evaluasi verbal maupun praktek menunjukkan mitra paham dan dapat mengaplikasikannya; 3) Adanya harapan untuk keberlanjutan kegiatan sejenis di waktu mendatang. Disimpulkan bahwa kegiatan ini sangat diapresiasi oleh peternak mitra karena teknologi pemasakan urea-tepung putak dan penggunaannya dalam ransum konsentrat bagi ternak sapi yang diinformasikan ini memberi wawasan bagi peningkatan sistem pemeliharaan ternak sapi dalam pemenuhan kebutuhan gizinya. Adanya keterbukaan mitra dalam menerima inovasi baru ini. Kata kunci: Inovasi, Suplemen, Urea Lepas Lambat, Tepung Putak, Sapi Bali ABSTRACT The problem with the partners of the livestock farmer groups in Baumata Utara village is the lack of knowledge about the supply of quality cattle feed that can meet their needs. The purpose of this activity is to provide counseling and training on the manufacture of urea cooking products with putak flour and its use in concentrate feed as a supplement for cattle rations. The methods of activity are, 1) counseling on the technology for cooking urea with putak flour and its use in cow rations; 2) practice, manufacture of urea cooking products with putak flour, practice mixing these products in concentrate feed and applying it as supplementary feed for cattle and 3) general evaluation of activities with partners to get input and feedback for future activities. The results of the activity show 1) partner breeders are very enthusiastic about receiving new innovations in the field of providing feed for cattle; 2) The results of the discussion and evaluation of verbal and practice show that partners understand and can apply it; 3) There is hope for the sustainability of similar activities in the future. It is concluded that this activity is highly appreciated by partner breeders because the technology for cooking urea-putak flour and its use in concentrate rations for cattle provides insight into improving the system for raising cattle in meeting its nutritional needs. There is openness partners in accepting this new innovation Keywords: Innovation, Supplements, Slow Release Urea, Putak Flour, Bali Cattle