Islamika Granada (May 2023)

Analisa Kasus Kekerasan Seksual Pada Institusi Pendidikan Tinggi Di Lhokseumawe

  • Ella Suzanna,
  • Rahmawati Rahmawati,
  • Ika Amalia,
  • Arief Rahman

DOI
https://doi.org/10.51849/ig.v3i3.130
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 3
pp. 89 – 96

Abstract

Read online

Kekerasan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak dikehendaki oleh korbannya, bentuknya dapat berupa ucapan, tulisan, simbol, isyarat dan tindakan yang berkonotasi seksual. Penelitian ini akan menganalisa kasus kekerasan seksual yang terjadi di Instansi Pendidikan Tinggi di Lhokseumawe, apa penyebabnya, bentuk-bentuk kekerasan seksual, penanganan, serta analisa korban dan pelaku. Metode yang digunakan adalah mix-method research, yaitu menggabungkan antara penelitian kuantitaif dan kualitatif, dengan analisa deskriptif. Yang menjadi populasi penelitian adalah semua sivitas akademika di perguruan tinggi yang akan diteliti. Sedangkan sampel penelitian ditentukan menggunakan teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey, wawancara dan observasi, serta menggunakan instrumen atau alat ukur kekerasan seksual yang didesain berdasarkan aspek dan indikator perilaku kekerasan seksual. Analisis data kualitatif menggunakan analisis tematik, sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan kasus kekerasan seksual terjadi di beberapa perguruan tinggi di Lhokseumawe. Dari data lapangan yang didapatkan korban kekerasan seksual di perguruan tinggi terdiri dari unsur mahasiswa, sedangkan pelaku terdiri dari unsur dosen, tendik, maupun mahasiswa itu sendiri. Penyebab terjadinya kekerasan seksual di kampus terdiri dari beberapa faktor, diantaranya faktor kekuasaan pelaku, pergaulan bebas, dan kurangnya pemahaman tentang kekerasan seksual. Sedangkan bentuk kekerasan seksual yang biasa terjadi di lingkungan kampus adalah bentuk kekerasan via teknologi dan informasi. Terkait dengan penanganan kasus, ada institusi yang sudah membentuk satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, namun ada juga kampus yang belum melakukan penanganan apapun.

Keywords