Jurnal KATA: Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra (Oct 2017)
KESALAHAN LEKSIKOGRAMATIKAL PADA TEKS RECOUNT
Abstract
Language learning is basically a process of trial and error. It means that in every language learning activity, both in oral and written, errors in language are made. It also happens to Indonesian learners of English. This study is aimed at investigating the organization of lexicogrammatical feature in recount texts, written by sixth semester students of English Language Education Department, STKIP PGRI Ponorogo, in the academic year 215/2016. The study used descriptive qualitative method and designed as error analysis. The data were collected through written test composition. The result of study showed that the organization of lexicogrammatical feature was less satisfying. It could be seen from a number of mistakes produced by the students. In detail, there were 32 mistakes in using wrong word (misuse), 30 mistakes of wrong tense, 25 mistakes in using action verb, 21 mistakes in using finite, 17 mistakes in adverbial use, 17 mistakes of misspelling, 3 mistakes of using conjunction, 2 mistakes of using srticle, and 2 mistakes of using adjective. Pembelajaran bahasa pada prinsipnya merupakan proses mencoba dan gagal. Hal ini berarti bahwa dalam proses pembelajaran bahasa, baik lisan maupun tulisan, tidak terlepas dari berbagai kesalahan berbahasa. Bagi pembelajar Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia tentu juga tidak bisa terlepas dari kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana unsur-unsur pembentuk teks dalam teks recount yang ditulis oleh partisipan, yang berasal dari mahasiswa semester VI program studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Ponorogo pada semester genap tahun akademik 2015/2016. Fokus penelitian ini adalah pengorganisasian fitur leksikogramatikal. Penelitian ini menggunakan desain error analysis. Data diperoleh dari written test composition, dan kemudian dianalisis berdasarkan prosedur error analysis. Dari hasil analisis data diketahui bahwa; pertama, pengorganisasian teks khususnya pada fitur leksikogramatikal belum sepenuhnya memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari statistik kesalahan yang telah teridentifikasi. Secara detail ditemukan kesalahan terbanyak pada penggunaan kata (misuse) yakni 32 kesalahan(22%), wrong tenses 30 kesalahan (20%), wrong action verb 25 kesalahan (17%), absence of finite 21 kesalahan (14%), adverbial mistake 17 kesalahan (11%), misspelling 17 kesalahan (9%), cnjunctionmistake 3 kesalahan (2%), articlemistake 2 kesalahan (1%), dan wrong adjective 2 kesalahan (1%).
Keywords