Sari Pediatri (Jun 2017)

Hubungan Masalah Perilaku pada Remaja dengan Irritable Bowel Syndrome

  • Yudianita Kesuma

DOI
https://doi.org/10.14238/sp18.6.2017.492-7
Journal volume & issue
Vol. 18, no. 6
pp. 492 – 7

Abstract

Read online

Latar belakang. Irritable bowel syndrome (IBS) merupakan nyeri perut berulang pada remaja yang paling banyak terjadi. Pada remaja, IBS akan menimbulkan gangguan perilaku yang serius. Tujuan. Menganalisis hubungan antara masalah perilaku dengan IBS pada remaja. Metode. Penelitian potong lintang semua siswa SMA Nurul Iman. Pencatatan dilakukan meliputi karakteristik umum dan pemeriksaan fisis. Selanjutnya dilakukan uji Rome III (irritable bowel syndrome) dan PSC-17 (masalah perilaku). Analisis statistik digunakan analisis bivariat dengan uji chi-square. Hasil. Dari semua siswa SMA Nurul Iman didapatkan 180 subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Prevalensi IBS 58 (32,2%) subyek, terdiri atas 22 subtipe konstipasi, 23 subtipe diare, dan 13 subtipe campuran. Prevalensi masalah perilaku 40,6%, terdiri atas 28,9% masalah perilaku internalisasi, 2,8% masalah eksternalisasi, 0,6% masalah perilaku perhatian, dan 8,4% variasi dari 3 gangguan. Faktor risiko terjadinya IBS, antara lain, mengonsumsi daging olahan, teh, makan terburu-buru, serta di-bully. Terdapat hubungan yang bermakna antara IBS dengan masalah perilaku (p=0,001). Nilai Odds Ratio yang diberikan 3,015 (IK95%=1,580-5,754). Kesimpulan. Remaja yang mengalami IBS mempunyai risiko yang meningkat untuk terjadinya masalah perilaku.

Keywords