Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah (Apr 2016)

Karakteristik Angklung Berbahan Bambu Apus (Gigantochloa apus)

  • Masiswo Masiswo,
  • Guring Briegel Mandegani,
  • Vivin Atika

DOI
https://doi.org/10.22322/dkb.v32i1.1179
Journal volume & issue
Vol. 32, no. 1
pp. 41 – 50

Abstract

Read online

ABSTRAKWilayah Indonesia mempunyai potensi bambu yang tersebar luas. Salah satu pemanfaatan bambu adalah sebagai alat musik tradisional angklung. Angklung merupakan alat musik khas daerah Jawa Barat yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Angklung dibuat dengan bambu pilihan berjenis bambu hitam, ataupun bambu apus. Angklung terdiri dari 2-4 buah tabung bambu dengan ukuran tertentu dan dirangkai menjadi sebuah kesatuan dan diikat dengan rotan. Angklung dari tiap jenis bambu memiliki karakter suara masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik angklung bambu apus dalam menghasilkan nada dan mengetahui perbedaan angklung bambu apus Ciawi dan Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menguji nada angklung yang dihasilkan dan mengukur geometri angklung. Hasil pengukuran diolah dengan menggunakan analisis statistik Anova dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa angklung bambu apus mampu menghasilkan kualitas nada yang mendekati standar frekuensi nada internasional sebagai peralatan musik. Kata kunci: angklung, bambu, frekuensi, geometri, ANOVA ABSTRACT Indonesian region has the potential widespread bamboo. One is the use of bamboo as a traditional musical instrument angklung. Angklung is a musical instrument typical of the region of West Java that has been recognized by UNESCO as world cultural heritage. Angklung is made with bamboo manifold choice of black bamboo, or bamboo lear. Angklung consists of 2-4 pieces of bamboo tubes with specified size and assembled into a unified and tied with rattan. Angklung of each species of bamboo have a sound character of each. The purpose of this study was to determine the characteristics of angklung bamboo lear in generating tones and knowing the difference angklung bamboo smear Ciawi and Tasikmalaya. The method used in this study is a qualitative method to test the angklung tone and measure the resulting geometry angklung. Measurement results were processed using ANOVA statistical analysis with a confidence level of 95%. Results of the study showed that the angklung bamboo lear able to produce a tone quality approaching international standard tone frequencies as musical instruments. Keywords: angklung, bamboo, frequency, geometry, ANOVA

Keywords