Sari Pediatri (Nov 2016)

Hubungan antara Kortisol Saliva dan Masalah Mental Emosional pada Anak Usia 3–5 Tahun

  • Tommy Nugrahadi Whisnubrata,
  • Eddy Fadlyana,
  • Sri Endah Rahayuningsih

DOI
https://doi.org/10.14238/sp18.1.2016.63-67
Journal volume & issue
Vol. 18, no. 1
pp. 63 – 67

Abstract

Read online

Latar belakang. Masalah mental emosional pada anak usia prasekolah harus dideteksi dan diantisipasi sedini mungkin. Masalah mental emosional memengaruhi mekanisme aksis hipotalamus-pituitari-adrenal, menghasilkan produk akhir kortisol. Tujuan. Menentukan hubungan kadar kortisol saliva dan masalah mental emosional. Metode. Penelitian potong lintang ini dilakukan pada bulan Desember 2015 - Januari 2016 terhadap 82 anak usia 3–5 tahun yang dititipkan di tempat penitipan anak di Kota Bandung. Orangtua diminta untuk mengisi kuesioner strength and difficulties questionnaire (SDQ) untuk skrining masalah mental emosional subjek. Kortisol saliva subjek penelitian dianalisis menggunakan salivary cortisol kit dari Salimetrics®. Analisis data untuk menentukan hubungan antara kortisol saliva dan masalah mental emosional dilakukan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil. Terdapat hubungan bermakna antara kadar kortisol saliva dan masalah mental emosional (p=0,027; OR=3,431). Terdapat hubungan bermakna antara kadar kortisol abnormal dengan variabel conduct (p=0,001) dan emosi (p=0,017). Kesimpulan. Kadar kortisol saliva berhubungan dengan masalah mental emosional pada anak usia 3-5 tahun. Kadar kortisol berhubungan dengan variabel conduct dan emosi.

Keywords