Jurnal Teknologi Pertanian (Dec 2020)
KARAKTERISTIK PENGERINGAN CABAI PUYANG (PIPER RETROFRACTUM VAHL.) MENGGUNAKAN PENGERINGAN ALAMI (OPEN SUN DRYING)
Abstract
Cabai puyang (Piper retrofractum Vahl.) merupakan salah satu jenis tanaman herbal di Indonesia. Cabai puyang mempunyai kadar air yang tinggi sehingga mudah rusak dan busuk oleh miroorganisme pembusuk. Pengeringan sinar matahari umumnya digunakan untuk mem- perpanjang umur simpan dan mempertahankan kandungan piperin, fenol, dan antioksidan. Pada penelitian, diamati perubahan karakteristik cabai puyang segar dan cabai puyang dengan perlakuan blansing selama proses pengeringan sinar matahari. Karakteristik yang diamati yaitu kadar air, laju pengeringan, dan sifat fisik cabai puyang. Proses pengeringan selama 24 jam, yang dibagi menjadi 4 hari. Radiasi sinar matahari selama proses pengeringan yaitu 350-1229 W/m2. Suhu lingkungan rata-rata pengeringan antara 24,5-33,8 °C. Penyusutan cabai puyang selama proses pengeringan mencapai 65-69%. Kadar air setelah pengeringan pada cabai puyang segar 9,53% dan cabai puyang blansing 7,56%. Pra perlakuan blansing dapat mempersingkat waktu pengeringan. Model matematika yang tepat untuk menggambarkan karakteristik pengeringan cabai puyang yaitu model Midili
Keywords