E-Dimas (Jun 2016)

Ibm Kelurahan Siwalan Kecamatan Gayamsari Kota Semarang

  • Ibnu Toto Husodo,
  • Agung Kristiawan,
  • Agustina Wardani,
  • Baju Arie Wibawa,
  • Putri Anggi Permata

DOI
https://doi.org/10.26877/e-dimas.v7i1.1041
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 77 – 83

Abstract

Read online

Gapura bukan semata-mata bangunan fisik yang diartikan sebagai pintu gerbang, tanda batas kota, kabupaten, desa atau kampung. Menurut tradisi, gapura merupakan wujud ungkapan selamat datang yang familiar, semanak, welcome. ?é?áGapura?é?á mewakili?é?á keramahan ?é?ádan ?é?árasa ?é?áhormat?é?á tuan ?é?árumah ?é?ákepada setiap orang atau tamu yang datang.Umumnya gapura dibangun?é?á ?é?áuntuk memperingati Hari Kemerdekaan. Gapura telah menjadi simbol gotong royong, keakraban dan kebersamaan warga masyarakat. Yang menumbuhkan kerinduan setiap tahunnya khususnya menjelang peringatan Hari Kemerdekaan. Dengan ?é?ámembangun?é?á atau ?é?ámerenovasi ?é?ágapura,?é?á nilai-nilai ?é?ákebersamaan dan semangat gotong royong , diperbaharui dalam hati setiap warga. Kegiatan merenovasi, mengecat ulang, membuat atau membangun gapura menjadi lebih menarik ketika pihak-pihak swasta ikut terlibat dengan cara mengadakan lomba mempercantik gapura. Dalam rangka untuk menyambut hari Kemerdekaan ke-70, maka perlu diadakan perbaikan bando GAPURA di wilayah kelurahan Siwalan Kecamatan Gayamsari?é?á ?é?áKota Semarang. Oleh sebab itu kami selaku Akademisi dari Universitas PGRI Semarang melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan bentuk Pengabdian Masyarakat untuk program Perbaikan Bando Gapura di Jl. Plewan II Kelurahan Siwalan Kecamatan Gayamsari Kota Semarang, beserta masyarakat setempat sepakat melakukan kegiatan bersama guna merenovasi gapura. ?é?á Kata kunci : gapura , pintu gerbang gapura.