Sari Pediatri (Nov 2016)
Peran Kortikosteroid dalam Pencegahan Stridor Pasca-ekstubasi pada Anak
Abstract
Stridor pasca-ekstubasi merupakan tanda obstruksi jalan napas atas akibat inflamasi yang terjadi pada tindakan intubasi. Inflamasi ini menimbulkan risiko untuk perlunya reintubasi dalam 24-48 jam pascaekstubasi, sehingga memperpanjang lama rawat pasien di unit perawatan intensif, meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyulit akibat penggunaan ventilator mekanis, dan meningkatkan mortalitas. Pada contoh kasus ini, pasien mengalami intubasi berulang sebanyak tiga kali dengan lama tiap-tiap penggunaan intubasi adalah 5 hari, dan ada riwayat kesulitan intubasi pada tindakan intubasi pertama. Pasca-ekstubasi yang pertama, pasien mengalami sesak dan stridor sehingga reintubasi diperlukan. Riwayat kortikosteroid profilaksis sebelum ekstubasi tidak diketahui. Dengan mempertimbangkan adanya riwayat intubasi sulit serta durasi intubasi >48 jam, pasien ini berisiko mengalami kegagalan ekstubasi, sehingga pemberian kortikosteroid profilaksis sebelum ekstubasi diharapkan akan bermanfaat. Pada pasien anak, belum ada bukti berbasis medik yang memadai untuk menyimpulkan bahwa pemberian kortikosteroid profilaksis sebelum ekstubasi elektif akan mencegah stridor pasca-ekstubasi. Telaah dari studi yang heterogen dengan metodologi yang kurang memadai seperti dalam ulasan ini cenderung hanya melaporkan efek terapi, tetapi belum dapat digunakan sebagai suatu pedoman. Beberapa studi menunjukkan peran kortikosteroid menghasilkan keluaran yang baik. Deksametason IV yang diberikan beberapa jam sebelum dan sesudah ekstubasi pada anak, termasuk pada pasien dengan riwayat kegagalan intubasi, akan mengurangi risiko terjadinya stridor pasca-ekstubasi.
Keywords