Jurnal Ilmiah Teknik Sipil (Jan 2023)

KAJIAN DURABILITAS CAMPURAN PERKERASAN ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT DAN AIR TAWAR

  • I Nyoman Karnata Mataram,
  • I Nyoman Arya Thanaya,
  • Yemina Welimince

DOI
https://doi.org/10.24843/JITS.2021.v25.i02.p05
Journal volume & issue
Vol. 25, no. 2
pp. 126 – 135

Abstract

Read online

Jalan didaerah pesisir pantai bisa tergenang oleh air laut atau air tawar pada saat laut pasang atau pada saat musim hujan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh air laut dan air tawar terhadap durabilitas perkerasan aspal khususnya campuran AC-WC. Penelitian ini diawali dengan pengujian agregat dan aspal yang digunakan, lalu pembuatan benda uji untuk menentukan Kadar Aspal Optimum (KAO) kemudian dilanjutkan dengan pembuatan benda uji tanpa rendaman yang dibandingkan hasil pengujiannya dengan perendaman yang dilakukan selama 24, 48, dan 72 jam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa air laut lebih merusak daripada air tawar, dimana nilai tiap pengujian makin menurun seiring dengan lamanya durasi perendaman yang dilakukan. Diperoleh KAO 6,75%; stabilitas tanpa rendaman 2367,40 kg; untuk perendaman masing-masing 24 jam, 48 jam, dan 72 jam dalam air laut diperoleh stabilitas berturut-turut 2226,48 kg, 2163,36 kg, 2088,76 kg; dan stabilitas pada perendaman dengan air tawar 2272,38 kg, 2186,31 kg, dan 2157,62 kg. Untuk Pengujian Marshall sisa tanpa rendaman 93,08%, untuk perendaman pada air laut selama masing-masing 24 jam, 48 jam, dan 72 jam diperoleh 86,86%, 82,76%; dan 74,73% dan 89,14%, 86,33%, 84,13% pada air tawar. Untuk Pengujian Cantabro diperoleh nilai tanpa rendaman 1,37%, untuk perendaman pada air laut selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam diperoleh 2,16%, 3,16%, 6,20%; dan 1,73%, 2,59%, 3,25% pada air tawar. Untuk Pengujian Indirect Tensile Strength (ITS) diperoleh nilai tanpa rendaman 251,09 kPa; untuk perendaman pada air laut selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam diperoleh 195,85 kPa, 160,70 kPa, 115,50 kPa; dan 236,02 kPa, 180,78 kPa, 155,67 kPa pada air tawar