Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan (Dec 2016)

Sintesis Selulosa Asetat dari Limbah Batang Ubi Kayu

  • Lia Lismeri,
  • Poppy Meutia Zari,
  • Tika Novarani,
  • Yuli Darni

DOI
https://doi.org/10.23955/rkl.v11i2.5407
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 2
pp. 82 – 91

Abstract

Read online

Salah satu hasil pertanian terbesar di Indonesia adalah tanaman ubi kayu. Selama ini batang ubi kayu tersedia dalam jumlah yang cukup besar namun belum dimanfaatkan secara optimal. Batang ubi kayu memiliki kandungan lignoselulosa yaitu selulosa 39,29%, hemiselulosa 24,34%, dan lignin 13,42%. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah batang ubi kayu yang akan dijadikan sebagai bahan baku pembuatan selulosa asetat. Proses pembuatan selulosa asetat dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap isolasi selulosa (proses pretreatment, delignifikasi, dan bleaching) dan tahap sintesis selulosa asetat. Pelarut yang digunakan pada proses pretreatment yaitu asam fosfat, asam asetat, dan asam klorida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan asam fosfat 3% menghasilkan densitas terkecil yaitu 0,833 g/mL yang menunjukan bahwa telah terjadinya swelling. Pada proses delignifikasi digunakan variasi waktu dan rasio bahan terhadap pelarut. Kadar selulosa terbesar yang diperoleh yaitu 56,92% dengan waktu pemasakan 2 jam dan rasio sampel terhadap pelarut 1:12 (v/v). Identifikasi gugus fungsi FTIR terhadap selulosa asetat menunjukkan adanya serapan gugus karbonil (C=O) dan gugus ester (C-O), masing-masing terlihat pada bilangan gelombang 1738,47 cm-1 dan 1224,39 cm-1. Kadar asetil selulosa asetat yang dihasilkan sebesar 41,01% dan termasuk jenis selulosa diasetat yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut dalam pembuatan membran, film topografi, dan benang.

Keywords