EduChemia (Jan 2018)

Pengolahan Limbah Zat Warna Tekstil Terdispersi dengan Metode Elektroflotasi

  • Haryono Haryono,
  • Muhammad Faizal D,
  • Christi Liamita N,
  • Atiek Rostika

DOI
https://doi.org/10.30870/educhemia.v3i1.2625
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 1
pp. 94 – 105

Abstract

Read online

Limbah yang dihasilkan industri tekstil sangat berpotensi mencemari lingkungan. Sebagian besar bahan yang terdapat dalam limbah tekstil adalah zat warna, terutama zat warna sintetik. Zat warna sintetik tersebut merupakan bahan pencemar yang sangat kompleks dan intensitas warnanya tinggi. Keberadaan limbah tekstil dalam perairan dapat mengganggu penetrasi sinar matahari sehingga kehidupan organisme dalam perairan akan terganggu. Salah satu metode pengolahan limbah tekstil yaitu dengan cara elektroflotasi. Elektroflotasi adalah proses pemisahan polutan pada cairan dengan cara mengapungkan zat atau partikel yang terdispersi di dalam air ke permukaan melalui pembentukan gelembung gas oksigen dan hidrogen pada elektrode. Proses elektroflotasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya tegangan dan waktu kontak. Pada penelitian ini air limbah tekstil diolah dengan elektroflotasi pada variasi tegangan 6 dan 12 V, dan waktu kontak selama 30, 40, 50, 60 menit. Air limbah tekstil terlebih dahulu diukur nilai COD dan warna awal. Sampel hasil elektroflotasi kembali diuji nilai COD dan warna untuk mengetahui seberapa besar efek elektroflotasi terhadap penghilangan polutan dalam sampel. Hasil elektroflotasi terbaik dengan nilai COD 122,4 mg/L (sebagai %pemisahan polutan adalah 88,9%) dan tingkat warna 100 mg/L Pt-Co (sebagai %pemisahan polutan adalah 93.3%) diperoleh ketika digunakan tegangan 12 V dan waktu kontak 60 menit. Hal ini menunjukan semakin besar tegangan dan semakin lama waktu elektroflotasi, penurunan nilai COD dan warna semakin besar.

Keywords