Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) (Aug 2017)

PENGARUH CARA PENYULINGAN TERHADAP SIFAT MINYAK POHON WANGI

  • Zulnely Zulnely

DOI
https://doi.org/10.20886/jphh.2008.26.1.95-104
Journal volume & issue
Vol. 26, no. 1
pp. 95 – 104

Abstract

Read online

Pohon wangi (Melaleuca bracteata F. Muell.) termasuk famili Myrtaceae banyak tumbuh di negara bagian Queensland (Australia), merupakan salah satu pohon penghasil minyak atsiri. Di Indonesia jenis ini dikenal dengan nama “daun wangi” tetapi masyarakat belum banyak mengenal baik bentuk pohon maupun manfaatnya, sehingga potensi dan manfaatnya belum tergali secara optimal. Di Australia jenis ini terkenal dengan nama Black Ti-tree, River Ti-tree, atau Black Tea-tree. Minyak ini dapat digunakan sebagai campuran dalam industri wangi-wangian dan atraktan karena mengandung methyl eugenol lebih dari 70%, sehingga mempunyai bau yang lebih menyengat dibanding methyl eugenol yang dijual di pasar. Terkait dengan hal tersebut, tulisan ini menyajikan hasil pencermatan pendahuluan cara penyulingan daun pohon wangi serta sifat minyaknya. Penyulingan daun tersebut menggunakan dengan dua cara yaitu sistem rebus dan sistem kukus. Minyak atsiri hasil penyulingan dianalisa rendemen dan sifat fisiko kimianya. rendemen minyak berkisar 2,02 - 2,12%; bobot jenis 1,0271 - 1,0361; indeks bias 1,5196 - 1,5216; bilangan asam 0,57 - 0,92; bilangan ester 17,77 - 15,72 dan methyl eugenol merupakan komponen utama minyak. Perbedaan cara penyulingan (rebus dan kukus) tidak mempengaruhi rendemen dan sifat fisiko kimia minyak. Cara rebus menghasilkan minyak atsiri dengan kandungan methyl eugenol (78%) lebih tinggi daripada cara kukus (50%).

Keywords