Jurnal Geografi (Aug 2020)

PEMETAAN KARAKTERISTIK WILAYAH URBAN DAN RURAL DI WILAYAH BANDUNG RAYA DENGAN METODE SPATIAL CLUSTERING

  • Riya Supriyatin,
  • Andrea Emma Pravitasari,
  • Didit Okta Pribadi

DOI
https://doi.org/10.24114/jg.v12i02.17647
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 02
pp. 125 – 136

Abstract

Read online

Perkembangan wilayah suatu daerah yang terus meningkat baik dari segi sosial maupun ekonomi menarik minat penduduk wilayah lain untuk berkegiatan di daerah tersebut. Perkembangan wilayah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor fisik maupun non fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan dan memetakan karakteristik wilayah urban dan rural di wilayah Bandung Raya berdasarkan tipologi perkembangan wilayah di masing-masing kecamatan. Sehingga pembangunan yang direncanakan dapat efektif dan efisien sesuai kondisi di masing-masing kecamatan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi. Variabel yang digunakan antara lain indeks ketersediaan fasilitas ekonomi, indeks ketersediaan fasilitas sosial, indeks ketersediaan fasilitas pendidikan, rasio lahan terbangun, densitas jaringan jalan dan kepadatan penduduk dengan unit penelitian berjumlah 106 kecamatan. Data dianalisis menggunakan metode Skalogram Dimodifikasi, Principal Component Analisis dan Spatial Clustering. Hasil analisis menunjukkan berdasarkan tipologi perkembangan wilayah, Bandung Raya dikelompokan menjadi 3 cluster yaitu urban (perkotaan), suburban dan rural (perdesaan). Cluster perkotaan terdiri atas 34 kecamatan menyebar di Kota Bandung dan Kota Cimahi. Cluster suburban terdiri atas 43 kecamatan menyebar di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung. Cluster perdesaan terdiri atas 29 kecamatan menyebar di Kabupaten Sumedang Kata kunci: fasilitas, lahan terbangun, perkembangan wilayah, Skalogram Dimodifikasi, Spatial Cluster The development of a region that continues to increase, both in terms of social and economic, attracts residents from other regions to have activities in the area. Regional development can be influenced by various factors, physical and non-physical factors. This study aimed to cluster the Greater Bandung area based on typology of regional development in each sub-district so that the planned development can be effective and efficient according to the conditions in each sub-district. This study used secondary data obtained from various institutions. Variables used in this study were the economic facilities availability index, social facilities availability index, educational facilities availability index, built up area ratio, road density and population density with total 106 sub-districts. These datas were analyzed using the Modified Skalogram method, Principal Component Analysis and Spatial Clustering. The analysis showed that based on the typology of regional development, Greater Bandung can be grouped into 3 clusters, consisting of urban zone, suburban zone and rural zone. Urban zone consists of 34 sub-districts spreading mostly in Bandung City and Cimahi City. Suburban zone consists of 43 sub-districts spreading mostly in West Bandung Regency and Bandung Regency. Rural zone consists of 29 sub-districts spreading mostly in Sumedang Regency Key words: facilities, built up area, regional development, Modified Skalogram, Spatial Clustering