Agritech (May 2012)

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) UNTUK AMPAS TEBU (Studi Kasus di Pabrik Gula Madukismo, Yogyakarta) The Development of Life Cycle Assessment (LCA) Software for Bagasse (A Case Study at Madukismo Sugar Mill, Yogyakarta)

  • Rosmeika Rosmeika,
  • Lilik Sutiarso,
  • Bandul Suratmo

DOI
https://doi.org/10.22146/agritech.9670
Journal volume & issue
Vol. 30, no. 03

Abstract

Read online

This study was conducted to develop software which can process data to be information of bagasse life cycle assess- ment (LCA). This study was done by collecting data of sugarcane process production and the utilization of bagasse as a boiler fuel at Madukismo Sugar Mill, Yogyakarta. Data analysis utilized the LCA standard analysis based on ISO14040 series. LCA software which has been developed can be applied in a simulating for condition of energy input, energy output, emission and its impact of bagasse life cycle in the sugarcane industry. The analysis results using LCA software showed that the energy input at the mill and boiler station in Madukismo Sugar Mill was higher than energy output, and bagasse utilization as a boiler fuel was more environmental friendly than fossil fuel. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu perangkat lunak yang dapat mengolah data menjadi informasi mengenai Life Cycle Assessment (LCA) dari ampas tebu. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data pada proses produksi gula tebu dan pemanfaatan ampasnya untuk bahan bakar ketel uap di Pabrik Gula Madukismo, Yog- yakarta. Analisis data menggunakan standar analisis LCA berdasarkan ISO seri 14040. Perangkat Lunak LCA yang dikembangkan dapat digunakan untuk melakukan simulasi kondisi dalam input dan output energi, serta emisi dan dampak yang mungkin ditimbulkan dalam proses daur hidup ampas tebu pada industri gula. Hasil analisis menggunakan perangkat lunak LCA menunjukan bahwa input energi di stasiun gilingan dan stasiun ketel PG Madukismo lebih besar dibandingkan output energinya, dan pemanfaatan ampas tebu sebagai bahan bakar lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil.