Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology) (May 2018)
TINEA KAPITIS PADA REMAJA
Abstract
Latar Belakang: Tinea kapitis adalah infeksi dermatofita pada kulit kepala, alis dan bulu mata yang cenderung menyerang rambut dan folikel, umumnya pada anak. Pada remaja dapat diberikan terapi sesuai terapi standar tinea kapitis. Kasus: Remaja wanita, 16 tahun, berat badan 33kg dengan amenore primer, datang ke Poli Kulit dan Kelamin RS Dr. Soetomo Surabaya karena kebotakan di kepalanya sejak 3 minggu sebelumnya. Awalnya berupa bercak kemerahan, gatal, tertutup sisik tipis. Rambut berubah menjadi abu-abu, kusam, mudah rontok sehingga menyebabkan kebotakan. Pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam batas normal. Pemeriksaan dermatologis menunjukkan adanya alopesia diameter 10 cm x 10 cm dengan plak eritematosa ringan tertutup skuama tipis di daerah parieto-occipitalis. Rambut keabu-abuan, kusam, mudah dicabut. Pemeriksaan wood lamp menunjukkan fluoresensi hijau terang. Pemeriksaan KOH menunjukkan adanya spora ektotrik. Hasil kultur Sabouraud Dextrose Agar (SDA) positif dan diidentifikasi sebagai Microsporum audouinii. Penderita didiagnosis dengan tinea kapitis tipe greypatch, diberikan griseofulvin 125mg tablet mikron 2x3 per hari dan sampo ketoconazole 2% sehari sekali. Pada follow-up minggu ke-6, lesi membaik, gatal berkurang, pemeriksaan wood lamp dan KOH memberikan hasil negatif. Diskusi: Pada pasien ini, terdapat amenore primer, dimana kadar hormon progesteron rendah menyebabkan berkurangnya produksi sebum sehingga komponen free fatty acid yang berfungsi fungistatik dan fungisidal juga rendah dan meningkatkan resiko tinea kapitis. Griseofulvin merupakan terapi pilihan untuk kasus tinea kapitis yang disebabkan oleh spesies Microsporum audouinii
Keywords