Arena Hukum (Jun 2015)

PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG HAK ATAS TANAH BERDASARKAN JUAL BELI DI BAWAH TANGAN (Kajian Terhadap Putusan Nomor: 1860K/Pdt/2005)

  • Ketut Dezy Ari Utami

DOI
https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2014.00702.8
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 2
pp. 287 – 302

Abstract

Read online

Abstract This thesis behind this is the norm of any conflict between the sale and purchase agreement made by the Plaintiff husband (deceased Suwadi) with Sri Lestari sealed with receipt in Decision No. 1860 K/Pdt/2005 with the principle of legal certainty. The problems studied in this thesis are: 1) Is the sale of land under the hand without the presence of witnesses can be justified by the law. 2) What are the forms of legal protection of land rights holders in the sale and purchase under the hand without the presence of witnesses? To answer the problem studied, the authors use the method of normative approach. Based on the results of the study, the authors obtained answers to existing problems, namely the purchase agreement sealed on top of the basic elements of the agreement have met or commonly referred to the "essentialia". The first is preventative protection of land registration. Second, legislation, legal protection represeif: First, do a lawsuit to district court, the Second, compensation sanctions. Key words: protection law, land rights, sale Abstrak Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah jual beli tanah dibawah tangan tanpa dihadiri oleh saksi dapat dibenarkan oleh hukum dan bagaimana bentuk perlindungan hukum pemegang hak atas tanah dalam jual beli dibawah tangan tanpa dihadiri oleh saksi. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah penelitian normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan konsep (conseptual approach). Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, yaitu perjanjian jual beli bersegel di atas telah memenuhi unsur pokok perjanjian atau biasa disebut dengan unsur “essentialia”. Menyikapi hal-hal tersebut di atas,Perjanjan jual beli haruslah memperhatikan asas itikad baik dan juga asas-asas perjanjian lainnya yang harus menjadi dasar pijakan para pihak dalam membuat suatu perjanjian, sehingga tujuan akhir dari suatu perjanjian dapat tercapai. Kata kunci: perlindungan hukum, hak atas tanah, jual beli

Keywords