Teknik (Dec 2016)

Analisis Level Kesiapan Warga Menghadapi Potensi Bencana Longsor Kota Semarang

  • Novie Susanto,
  • Thomas Triadi Putranto

DOI
https://doi.org/10.14710/teknik.v37i2.9815
Journal volume & issue
Vol. 37, no. 2
pp. 54 – 58

Abstract

Read online

Semarang memiliki morfologi bervariasi yang berpotensi terhadap bencana tanah longsor. Daerah rawan longsor ini mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit baik sisi ekonomi sosial seperti bangunan (vihara, talud, rumah dan sebagainya) maupun nyawa manusia. Dalam hal ini manusia banyak dirugikan meskipun aktivitas manusia juga terdeteksi sebagai salah satu penyebab utama terjadinya bencana longsor. Untuk mengurangi kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh bencana longsor di Kota Semarang perlu diketahui status kesiapsiagaan warga sehingga prioritas sosialisasi dan intervensi dapat terarah dengan baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengukur indeks kesiapsiagaan warga di 19 lokasi titik penelitian rawan bencana longsor. Hasil penelitian menunjukkan secara umum, kesiapsiagaan masyarakat Semarang masuk dalam kategori “Hampir Siap” dengan nilai indeks 55,74. Terdapat 2 lokasi yang memiliki indeks kesiapsiagaan “BelumSiap” yaitu Kembang Arum dan Manyaran. Daerah Mangunharjo berada dalam kategori indeks cukup siap. Ketiga daerah ini berada di daerah dengan tingkat kerawanan cukup tinggi sehingga diprioritaskan untuk mendapatkan sosialisasi dan intervensi yang diperlukan. [Title: Analysis of Citizens’ Preparedness Level toward Potency of Landslides Disaster in Semarang City] Semarang has different morphology and by doing so caused a high potential for landslides. This case resulted in the losses of the landslide-prone area both for the social economy such as buildings (temples, embankments, homes, etc.) and human lives. In this case, the man obtained many disadvantages although human activity is also detected as one of the main causes of the landslide. To reduce the losses, it is needed to know the status of citizens’ preparedness so that the priority of socialization and interventions can be targeted properly. The method used in this study is the measurement of the preparedness index of residents in 19 locations of landslides-prone areas. The results showed in general, the community preparedness Semarang in the category "Almost Ready" with an index value of 55.74. There are two locations that have an index of preparedness "Not Ready" namely Kembang Arum and Manyaran. Mangunharjo area is in the category of the index “Quite Ready”. Those areas are located in areas with fairly high degree of vulnerability. So they are prioritized for the socialization and the interventions.

Keywords