Aksara (Dec 2017)

INTERPRETASI SEGMEN BUNYI BAHASA JAWA KUNA: ANALISIS SPEECHANALYZER DAN FITUR DISTINGTIF

  • Ni Ketut Ratna Erawati

DOI
https://doi.org/10.29255/aksara.v29i2.79.225-238
Journal volume & issue
Vol. 29, no. 2
pp. 225 – 238

Abstract

Read online

Bahasa Jawa Kuna merupakan salah satu dialek temporal yang pernah ada di Indonesia, khususnya di Jawa.. Bahasa tersebut diperkirakan berkembang dari abad IX hingga akhir abad XV. Secara tipologi fonologis, bahasa Jawa Kuna memiliki sistem tujuh vokal dasar. Dari i sudut tipologi morfologis, bahasa tersebut termasuk tipe aglutinasi dengan ciri utamanya, yaitu satu kata terdiri dari satu atau lebih morfem sebagai pembentuknya. Bahasa yang aglutinatif memiliki kata dasar dan morfem terikat sebagai pembentuk kata menampakkan ciri analisis yang bersifat morfofonemik. Dengan demikian, dalam proses pembentukan kata sering terjadi proses perpaduan morfem yang berdampak pada perubahan fonem. Oleh karena itu, telaah morfem-morfem dan variasi fonem yang cukup banyak cocokdianalisis berdasarkan fonologi generatif. Secara fonologis, perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dapat ditelusuri dengan tepat berdasarkan teori fitur distingtif dan metode mekanik speechanalyser. Cara tersebut digunakan untuk menelaah dan menginterpretasi pelafalan segmen bunyi dalam bahasa Jawa Kuna. Di samping itu, segmen bunyi yang telah terjadi dalam tuturan yang ada dalam teks bahasa Jawa Kuna dapat dijelaskan secara lebih tuntas. Berdasarkan hasil telaahan, segmen bunyi terutamavokal dalam bahasa Jawa Kuna, seperti: segmen /u/ yang diikuti dengan /i/ berubah menjadi /w/, segmen bunyi /a/ diikuti /i/ menjadi /e/, dan segmen /i/ diikuti /a/ menjadi /y/. Perubahan-perubahan seperti itu tentu memiliki kelas dan fitur bunyi yang saling mempengaruhi. Hal seperti itu perlu dikaji lebih detail karena secara kasat mata satu segmen tunggal sebenarnya merupakan dua buah fonemmerger yang mengalami proses fonologis.

Keywords