Bhakti Persada: Jurnal Aplikasi Ipteks (May 2019)

PENYAJIAN GREEN FOOD BAGI KELOMPOK SADAR WISATA DALAM MENUNJANG GREEN EVENT DI DESA PINGE

  • I Putu Astawa,
  • Made Suardani,
  • I Ketut Suarja,
  • I Wayan Pugra

DOI
https://doi.org/10.31940/bp.v5i1.896
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 1
pp. 159 – 168

Abstract

Read online

Konsep green tourism menjadi perdebatan yang hangat saat ini, seiring denganperkembangan pariwisata di dunia. Konsep ini mengedepankan keberlanjutan untuk kepentingan ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Salah satu kegiatan pariwisata yang memakai landasan green adalah green event “CULTIC”. Ini merupakan sebuah paket tour yang mengajarkan budaya green berdasarkan budaya local baik bagi mahasiswa internasional maupun nasional. Desa Pinge salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan yang telah berkali-kali dijadikan tempat pelaksanaan CULTIC. Selama pelaksanaan, terdapat permasalahan dalam penyajian makanan yang berkonsep green untuk keperluan makan dan minum bagi peserta event. Makanan disajikan secara sederhana dan akibatnya makanan kurang menarik untuk menambah selera. Masalah lain adalah belum munculnya keunikan green food berdasarkan budaya Desa Pinge. Permasalahan ini dapat diatasi melalui pelatihan memasak dan menyajikan berdasarkan konsep green sesuai dengan budaya Desa Pinge. Kegiatan pelatihan melalui beberapa tahapan pertama melakukan identifikasi makanan tradisional dan bahan-bahan makanan dan minuman yang ada di Desa Pinge, kedua membuat menu, ketiga melakukan pelatihan memasak dan membuat minuman pembuka, keempat melakukan penataan penyajian makanan dan minuman, dan kelima melakukan testimoni kepada peserta event. Hasilnya makanan dan minuman tersaji dengan konsep green yang menggunakan bahan dari desa. Dua model sajian makanan dihasilkan yaitu Metegak dan Ketegak Agung. Para peserta event merasa senang dan puas terhadap makanan dan minuman yang disajikan. Dampak dari hasil ini bahwa pengelola pariwisata harus mempertahankan konsep penyajian makanan yang unik dan memiliki daya saing. Hasil ini juga memberikan kontribusi terhadap sustainable tourism melalui green food berbasis budaya di desa wisata.

Keywords