Global Medical & Health Communication (Sep 2016)

Determinan Peresepan Polifarmasi pada Resep Rawat Jalan di Rumah Sakit Rujukan

  • Yuke Andriane,
  • Herry S. Sastramihardja,
  • R Ruslami

Journal volume & issue
Vol. 4, no. 1
pp. 66 – 74

Abstract

Read online

Abstrak Resep polifarmasi (>5 jenis obat/resep) berpotensi meningkatkan interaksi obat, efek samping obat, dan masalah lain. Pasien yang berobat ke rumah sakit (RS) rujukan umumnya berpenyakit kronik, dengan komorbiditas dan komedikasi. Dilakukan penelitian potong silang untuk menganalisis determinan peresepan polifarmasi dari berbagai klinik rawat jalan di RS rujukan di Bandung. Analisis statistik menggunakan uji chi square dan dihitung rasio prevalensi (RP). Selama bulan Oktober 2012 terdapat 2.548 resep dari lima klinik rawat jalan dengan jumlah resep polifarmasi terbanyak. Prevalensi polifarmasi adalah 32% dan median jumlah jenis obat adalah 5 (rentang: 5−11). Terdapat perbedaan karakteristik pasien dalam hal usia >60 tahun (59,8% vs 44,8%; p3 kali adalah dari klinik geriatri (RP:6,68; IK95%: 4,43−10,08) dan peserta Askes (RP:6,23; IK95%: 3,49−11,12). Prevalensi polifarmasi resep gabungan beberapa klinik (574 pasien) lebih besar, yaitu 59,8%. Simpulan, prevalensi peresepan polifarmasi di RS rujukan cukup tinggi, terlebih jika pasien menerima resep dari berbagai klinik. Determinan utama peresepan polifarmasi di RS rujukan adalah dari poli kardiovaskular, poli geriatri, dan peserta Askes. Kata kunci: Determinan, polifarmasi, resep, rumah sakit rujukan

Keywords