Ekono Insentif (Apr 2020)
ANALISIS PENDAPATAN USAHA PERIKANAN TANGKAP : PENGALAMAN DARI NELAYAN KABUPATEN GARUT JAWA BARAT
Abstract
Abstrak - Indonesia sebagai Negara kepulauan mempunyai sumber daya di sektor perikanan dan kelautan yang sangat tinggi dimana sumber daya ini menjadi senjata dalam peningkatan kesejahteraan rakyat khususnya dan menjadi modal dalam pola pembangunan nasional. Namun, kemiskinan masih menjadi ikon bagi nelayan. Pendapatan nelayan tangkap dapat dikatakan berbeda dengan jenis usaha lainnya karena usaha penangkapan ikan tidak menentu yang dimana pendapatannya tersebut berfluktuasi dan berspekulasi sehingga dapat memacu terhadap tumbuhnya kemiskinan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengungkap dan menganalisis hal-hal yang berpengaruh terhadap pendapatan nelayan perikanan tangkap. Adapun, metode deskriptif eksplanatori penulis ambil sebagai Metode penelitian. Pengambilan data berasal dari 100 responden nelayan dengan bahasan profil nelayan berupa umur, pendidikan, tanggungan keluarga, pengalaman dan lama melaut. Selanjutnya, dalam menganalisis data digunakan metode regresi kuadrat terkecil (OLS). Berdasarkan penelitian yang dilakukan semua responden adalah pria sejumlah 100 orang (100%). Hasil pendapatan mengindikasikan bahwa semakin sulitnya nelayan mendapat ikan di perairan Kabupaten Garut padahal MSY lestari di kabupaten Garut adalah 10.000 ton/tahun dan hal ini cukup besar untuk para nelayan tangkap dengan hasil yang lebih besar. Selanjutnya ditemukan pula bahwa variabel umur, tanggungan keluarga, pendidikan pengalaman dan lama melaut berpengaruh secara simultan signifikan terhadap pendapatan usaha nelayan. Sementara itu, apabila secara parsial ditemukan cuma 4 variabel yang berpengaruh secara positif terhadap pendapatan usaha tangkap yaitu lama melaut, umur nelayan, tanggungan keluarga dan pengalaman. Sedangkan pendidikan formal tidak berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan usaha nelayan. Pemerintah Kabupaten Garut diharapkan dapat membantu nelayan dalam kelembagaan nelayan dengan keanggotaan yang bervariasi antara usia, pengalaman melaut dan tanggungan keluarga, selanjutnya Pemerintah daerah dalam memberikan bantuan sarana dan prasarana penangkapan dan akses ke permodalan melalui rekomendasi ke bank guna meningkatkan armada tangkap nelayan yang ujungnya berguna dalam peningkatan kesejahteraan nelayan. Abstract - Indonesia’s potention on marine and fisheries resources is very large. This can be used to increase people's welfare and enhance capital in the pattern of Indonesia income. However, poverty is still an icon for fishermen. Captured fishermen's income can be said to be different from other types of businesses because fishing businesses are full of uncertainties and are speculative and fluctuate so that they can spur the growth of poverty. The aim of the study is to analyze the factors which influence the income of capture fishermen. The method that use is an explanatory descriptive method. All data is taken from 100 fishermen respondents that is the profile of fishermen in the form of age, education, family dependence, experience and length of time at sea. The data analysis method used is the least squares method regression (OLS). From the results of the study, it was found that the sex of the whole respondent was male, which amounted to 100 people (100%). The income results indicate that it is increasingly difficult for fishermen to get fish in the waters of Garut Regency even though the sustainable MSY in Garut regency is 10,000 tons / year and this is quite large for capture fishermen to have highly amount of fishes. Furthermore, the finding also embodied that simultaneously the variables of age, education, family dependence, experience and length of time had a significant effect on the income of fishermen's businesses. For the meantime, partially there are 4 variables that positively influence capture business income, namely length of fishing, age of fishermen, family dependence and experience. While formal education does not significantly disturb the income of fishermen's businesses. Government of Garut Regency is expected to assist fishermen in the making of organization of fishermen with a variety of participants including, age, experience at sea and family dependents, then the local government should providing fishing facilities and infrastructure assistance in order to increase the fishing fleet whose in the ends are beneficial in the Improvement fisherman welfareness.
Keywords