Majalah Kedokteran Bandung (Aug 2018)

Gambaran Kontainer Potensial dan Kondisi Lingkungannya Sebagai Tempat Perindukan Nyamuk di Universitas Padjadjaran Jatinangor

  • Lia Faridah,
  • Muhammad Ersyad Hamda,
  • Neneng Syarifah Syafei,
  • Yukan Niko Agrianfanny

DOI
https://doi.org/10.15395/mkb.v50n2.1151
Journal volume & issue
Vol. 50, no. 2
pp. 116 – 119

Abstract

Read online

Nyamuk memiliki peran penting sebagai vektor penyakit menular seperti demam berdarah dengue, malaria, filariasis, demam kuning, dan chikungunya sehingga keberadaan nyamuk perlu dikontrol. Pengawasan tempat perindukan nyamuk akan membantu pihak berwenang untuk merancang pengendalian kepadatan nyamuk. Pertumbuhan larva nyamuk dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti suhu air, kelembapan udara, dan pH air. Kondisi tersebut dapat bervariasi karena perbedaan geografis, variasi musiman, atau bahkan perubahan iklim.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kontainer potensial dan kondisi lingkungannya sebagai tempat perindukan nyamuk di Universitas Padjadjaran Jatinangor. Penelitian deskriptif dilakukan dengan mengamati larva nyamuk dalam wadah air baik di dalam maupun di luar gedung fakultas. Kondisi lingkungan (pH, suhu dan kelembapan) diukur dan dicatat selama pengamatan untuk setiap kontainer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 582 kontainer yang diteliti terdapat 72 (12,4%) positif larva nyamuk. Kontainer yang paling potensial di dalam bangunan adalah ember, sedangkan di luar bangunan adalah bambu Aedes sp. Mendominasi penemuan larva di lapangan. Suhu air rerata yang diperoleh adalah 24,3oC, kelembapan 66,7% dan pH 8,1. Kondisi suhu dan pH sesuai dengan kondisi optimum perkembangan larva pada umumnya. Sementara tingkat kelembapan yang lebih rendah (kelembapan 81,6–89,5%) masih mampu membuat larva nyamuk tumbuh dengan baik di Universitas Padjadjaran Jatinangor. Kata kunci: Kelembapan, larva nyamuk, pH, suhu air, Universitas Padjadjaran

Keywords