Kapata Arkeologi (Apr 2016)

Tradisi Nisan Menhir pada Makam Kuno Raja-raja di Wilayah Kerajaan Hitu

  • Wuri Handoko

DOI
https://doi.org/10.24832/kapata.v10i1.216
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 1
pp. 33 – 46

Abstract

Read online

The Tradition of menhir headstone is an ancient tomb tradition by using a grave form of menhir stones. This tradition is a form of the tradition continues, as menhirs are upright stones as a sign of respect for ancestors in the megalithic tradition. This study aims to explain the tradition of Islamic tombs of the kings in the Kingdom Hitu since the beginning of the Islamic conversion and development period and how the megalithic tradition in the form of Islamic tomb when people have to convert Islam as a religion. This study was conducted using a survey to gather information and describe the forms of ancient Islamic tomb kings Hitu in central Moluccas. The results show though Islam has been adopted as the royal religion or public religion, characterized mengkonveris leaders of Islam, but confidence in the ancestor as local pre-Islamic religious understanding develops, still adhered to and maintained. Tomb tombstone shape using menhir, is one form of continuity megalithic tradition in the episode acceptance of Islam by the public since the beginning of its development, until the establishment of the Islamic government to appear in the king institutions Hitu region. Tradisi nisan menhir adalah, tradisi makam kuno dengan menggunakan tanda kubur berupa batu menhir. Tradisi ini merupakan bentuk tradisi berlanjut, karena menhir adalah batu tegak sebagai tanda penghormatan terhadap leluhur dalam tradisi megalitik. Penelitian ini bertujuan menjelaskan tradisi makam Islam raja-raja di Kerajaan Hitu sejak awal konversi Islam dan masa perkembangannya serta bagaimana tradisi megalitik pada bentuk makam Islam ketika masyarakat sudah mengkonversi Islam sebagai agamanya. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey untuk mengumpulkan informasi dan mendeskripsikan bentuk-bentuk makam kuno Islam raja-raja Hitu di Maluku tengah. Hasil penelitian menunjukkan meskipun Islam telah dianut sebagai agama kerajaan atau agama publik, ditandai para pemimpinnya mengkonveris agama Islam, namun kepercayaan terhadap leluhur sebagai paham religi lokal sebelum Islam berkembang, masih tetap dianut dan dipertahankan. Bentuk makam dengan menggunakan nisan menhir, merupakan salah satu bentuk kontinuitas tradisi megalitik dalam episode penerimaan Islam oleh masyarakat sejak awal perkembangannya, hingga masa terbentuknya pemerintahan Islam dengan muncul lembaga raja di wilayah Hitu.

Keywords