Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya (Dec 2022)

PRASASTI-PRASASTI MANTRA PADA LINGGA DARI KERAJAAN MATARAM KUNO (ABAD KE-8-10 M)

  • Muhamad Alnoza

DOI
https://doi.org/10.17977/um020v16i22022p399-414
Journal volume & issue
Vol. 16, no. 2
pp. 399 – 414

Abstract

Read online

Previous research has provided knowledge about the existence of mantras carved on the phallus in central Java. Based on the paleographic analysis, it can be seen that the inscriptions date back to the Ancient Mataram Kingdom (8th-10th century AD). This study was made with the aim of deepening the understanding of the functional relationship of the phallus with the spells carved on the surface of the object. The formulation of the problem proposed to support the purpose of this research is about the function of the spells on the phallus for the people of the Ancient Mataram Kingdom. In this study, the implementation of qualitative research methods, the process of collecting data using the literature study method. Through this method, this study found that the mantra inscriptions on the phallus have elements of Saivites Hinduism, Mahayana Buddhism, and Vajrayana Buddhism. The phallus at that time was used as a symbol of the mythological and philosophical background of the inscribed spells. Penelitian sebelumnya telah menghasilkan pengetahuan akan adanya mantra-mantra yang dipahatkan pada lingga-lingga di Jawa bagian tengah. Berdasarkan analisis paleografinya, dapat diketahui bahwa prasasti-prasasti tersebut berasal dari masa Kerajaan Mataram Kuno (abad ke-8-10 M). Kajian ini dibuat dengan tujuan memperdalam pemahaman soal keterkaitan fungsional lingga dengan mantra-mantra yang dipahat dipermukaan objek tersebut. Rumusan masalah yang diajukan untuk menunjang tujuan penelitian ini adalah mengenai fungsi mantra-mantra pada lingga bagi masyarakat Kerajaan Mataram Kuno. Penelitian ini pada pelaksanaannya menggunakan metode penelitian kualitatif, yang proses pengumpulan datanya menggunakan metode studi kepustakaan. Melalui metode tersebut, penelitian ini menemukan bahwa prasasti-prasasti mantra pada lingga memiliki anasir Hindu Saiwa, Buddha Mahayana, dan Buddha Vajrayana.Lingga ketika itu dijadikan sebagai media simbolisasi dari latarbelakang mitologis dan filosofis dari mantra yang diguratkan.

Keywords