Agrimor: Jurnal Agribisnis Lahan Kering (Jul 2017)
Dampak Faktor Sosial Ekonomi terhadap Produksi Home Industri Tempe di Kelurahan Oelami Kecamatan Bikomi Selatan
Abstract
Sebagian pemenuhan kebutuhan akan tempe di kabupaten TTU khususnya dalam kota Kefamenanu berasal dari industri kecil atau industri rumahan yang dilakukan oleh masyarakat, salah satunya adalah usaha pembuatan tempe di kelurahan Oelami kecamatan Bikomi Selatan. Industri kecil tempe menjadi salah satu primadona industri berbasis keluarga bagi masyarakat di Kelurahan Oelami, karena secara ekonomis industri ini cukup menjanjikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) gambaran usaha pembuatan tempe; 2) dampak faktor sosial ekonomi terhadap produksi home industri tempe di kelurahan Oelami, kecamatan Bikomi Selatan, kabupaten TTU. Penelitian dilaksanakan di kelurahan Oelami, kecamatan Bikomi Selatan, kabupaten TTU, pada bulan Desember 2016 sampai April 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengusaha tempe di kelurahan Oelami yang berjumlah 11 pengusaha. Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan Cobb-Douglass. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan pembuatan tempe di kelurahan Oelami meliputi kacang kedelai disortir dari kotoran, direbus dengan air selama 30 menit, direndam dengan air dingin selama 5-8 jam, dicuci untuk dipisahkan dari kulit kacang, disiram dengan air panas untuk membunuh kuman dan menghilangkan zat asam, dicampur dengan ragi, dibungkus dengan menggunakan plastik yang dilubangi kecil dengan ukuran plastik 15 x 25 cm, kemudian diratakan untuk memperlancar proses fermentasi. Secara bersama-sama umur, tenaga kerja, pendidikan, pengalaman, bahan penolong, biaya produksi, dan bahan baku berpengaruh nyata pada produksi tempe. Pendidikan, bahan penolong, biaya produksi, dan bahan baku secara parsial berpengaruh secara nyata terhadap produksi tempe sedangkan umur, tenaga kerja, dan pengalaman tidak berpengaruh secara nyata.
Keywords