Sari Pediatri (Aug 2023)

Kadar Malondialdehid Sebagai Biomarker Stress Oksidatif Sebelum dan Sesudah Kemoterapi Fase Induksi pada Pasien Anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut

  • AANKP. Widnyana,
  • DK. Wati,
  • IPG. Karyana,
  • IGNS. Putra,
  • KT. Ariawati

DOI
https://doi.org/10.14238/sp25.2.2023.117-22
Journal volume & issue
Vol. 25, no. 2
pp. 117 – 22

Abstract

Read online

Latar belakang. Leukemia merupakan keganasan yang sering terjadi pada anak dan kemoterapi merupakan terapi kuratif penting pada pasien leukemia limfablastik akut. Penggunaan kemoterapi pada awal diagnosis dapat memicu terbentuknya radikal bebas yang mengganggu homeostasis sel. Malondialdehid merupakan produk sekunder dari peroksida lipid yang dihasilkan oleh reaksi radikal bebas lemak tak jenuh dalam membran sel dan dapat digunakan sebagai penanda stress oksidatif. Protokol kemoterapi sebelumnya tidak konsisten. Protokol kemoterapi di Indonesia saat ini menggunakan protokol LLA 2018 yang berbeda dari protokol sebelumnya. Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kadar malondialdehid sebelum dan sesudah kemoterapi fase induksi pada anak dengan limfoblastik leukemia akut. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif dengan subjek penelitian anak berusia >1 bulan hingga 18 tahun dengan LLA yang mendapat pengobatan di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. IGN Gde Ngoerah dari bulan Juli 2021 hingga September 2022. Uji Wilcoxon digunakan untuk menilai perbedaan kadar malondialdehid sebelum dan sesudah kemoterapi fase induksi. Tingkat signifikansi ditentukan dengan nilai p <0,05. Hasil. Terdapat 30 subjek dalam penelitian ini. Median kadar malondialdehid serum sebelum kemoterapi fase induksi adalah 77,63 (20,45-578,66) dan menurun menjadi 66,63 (22,6-357,3) setelah kemoterapi fase induksi, tetapi tidak signifikan secara statistik (p=0,60). Pada kelompok sesudah kemoterapi fase induksi, terdapat peningkatan status gizi baik pada 22 subjek (73,4%), sedangkan sebelum kemoterapi hanya terdapat 15 subjek (50%), tetapi tidak signifikan secara statistik (p=0,464). Kesimpulan. Kadar malondialdehid menurun setelah kemoterapi fase induksi, terutama pada pasien dengan status gizi baik, meskipun tidak bermakna secara statistik.

Keywords