Masker Medika (Dec 2022)

HUBUNGAN KESTABILAN EMOSI TERHADAP STRES AKADEMIK PADA REMAJA

  • Ayu Deka Wati

DOI
https://doi.org/10.52523/maskermedika.v10i2.497
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 2
pp. 741 – 746

Abstract

Read online

Pendahuluan: Remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka daripada pikiran yang realistis. Meskipun meningkatnya kemampuan kognitif dan kesadaran dari remaja dapat membuat mereka mengatasi stres dan emosional secara efektif, banyak remaja yang tidak dapat mengelola emosinya secara efektif. Sebagai akibatnya mereka rentan marah, kurang mampu mengendalikan emosi, yang selanjutnya dapat memicu munculnya berbagai masalah dengan emosi negatifnya. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui adakah hubungan stres akademik terhadap kestabilan emosi pada remaja. Metode Penelitian : Penelitian deskriptif kuantitatif dengan uji chi-square, teknik pengambilan data dengan purposive sampling menggunakan kuesioner. Sampel penelitian ini adalah siswa SMAN SP 1 Padang dengan jumlah 82 responden. Hasil : 82 responden menunjukkan kestabilan emosi stabil sebanyak 41 responden (50,0%) dan kestabilan emosi tidak stabil sebanyak 41 responden (50,0%), dari total 82 responden menunjukkan bahwa Stres akademik kategori tidak sebanyak 32 responden (39,0%), dan kategori ya sebanyak 50 responden (61,0%). Pada uji Chi Square untuk tabel 2x2 hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,365 (p value ≤ 0,05), sehingga H0 di tolak berarti secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antar kestabilan emosi dengan stres akademik remaja di SMA N 1 SP Padang. Simpulan : stres akademik pada remaja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya pola fikir, tekanan berprestasi tinggi, dan pelajaran yang lebih padat, serta kestabilan emosi. Kestabilan emosi pada remaja perlu dijaga untuk mempertahankan proses akademik yang baik. Kata Kunci : Remaja, Stres akademik, kestabilan emosi remaja