Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Jan 2022)

Potensi Vermisidal Infusa Biji Buah Merah (Pandanus conoideus), Rumput Kebar (Biophytum petersianum) dan Kulit Buah Pinang (Areca catechu) terhadap Ascaridia galli secara In Vitro

  • Rizki Arizona,
  • Dwi Nurhayati,
  • Abdul R. Ollong,
  • Priyo Sambodo

Journal volume & issue
Vol. 11, no. 3

Abstract

Read online

Abstract This study aimed to determine the vermicidal potency of the infusion of Buah Merah seeds, Rumput Kebar and betel nut peels against Ascaridia galli in chickens and body length of male and female A. galli. Dry test materials (5%, 10% and 15% for each concentration) were immersed in 100 ml of distilled water and incubated at 90 °C for 15 minutes. The solution was filtered using filter paper, and the filtrate was used in the treatment. Three active worms that obtained directly from chicken intestines were placed in 15 cm Petri dishes containing 25 ml of each treatment and control solution. Five replications were performed for each treatment. Observations were made 8 hours after treatment for paralysis and worm death. Measurements of the body length were made from the anterior end to the posterior end of the worm using a ruler. Observational data were processed using Anova, the significant difference was continued by the Tukey HSD test (P<0.05) with SPSS 16.0. Conclusion: all the materials used in this study have potential as anthelmintics against A. galli and the highest dose of rumput Kebar infusion is the best vermicidal. The body length of female A. galli is longer than of the male. Keywords: Betel nut peels; Buah merah seeds; Infusion; Rumput kebar; Vermicidal Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi vermisidal infusa biji Buah Merah, Rumput Kebar dan kulit buah Pinang terhadap Ascaridia galli pada ayam dan ukuran panjang tubuh A. galli jantan dan betina. Bahan uji kering (5%, 10% dan 15% untuk masing-masing konsentrasi) direndam dalam 100 ml aquadestillata dan diinkubasi pada suhu 90 °C selama 15 menit. Larutan disaring menggunakan kertas saring, dan filtratnya digunakan dalam perlakuan. Tiga cacing yang aktif bergerak yang diperoleh langsung dari usus ayam, ditempatkan dalam cawan Petri berukuran 15 cm yang berisi 25 ml masing-masing larutan perlakuan dan kontrol. Dilakukan lima ulangan untuk setiap perlakuan. Pengamatan dilakukan 8 jam setelah perlakuan terhadap paralisis dan kematian cacing. Pengukuran dilakukan dari ujung anterior ke ujung posterior cacing menggunakan penggaris. Data hasil pengamatan diolah menggunakan Anova, perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji Tukey HSD (P<0,05) dengan SPSS 16.0. Kesimpulan: seluruh bahan yang digunakan pada penelitian ini memiliki potensi sebagai anthelmintik terhadap A. galli dan dosis tertinggi infusa rumput Kebar merupakan vermisidal yang paling baik. Panjang tubuh A. galli betina lebih panjang dari pada jantan. Kata kunci: Biji buah merah; Infusa; Kulit buah pinang; Rumput kebar; Vermisidal

Keywords