Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Aug 2024)

Sintesis dan Karakterisasi Al-MCM-41 dari Kaolin Bangka Belitung sebagai Sumber Silika dan Alumina

  • Muchamad Lutfi Nurfauzi,
  • Mordekhai Yosep Susianto,
  • Dyah Suci Perwitasari,
  • Reva Edra Nugraha,
  • Abdul Aziz,
  • Stella Jovita,
  • Diana Inas Utami,
  • Nabilla Damayanti

DOI
https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2024.011.02.5
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 2
pp. 93 – 101

Abstract

Read online

ABSTRAK Al-MCM-41 adalah material padatan berpori yang tersusun dari silika amorf, memiliki struktur membentuk susunan heksagonal dengan ukuran pori antara 2-50 nm, sehingga dikategorikan sebagai material mesopori. Dalam pembuatan Al-MCM-41 membutuhkan sumber silika dan alumina yang tinggi sebagai bahan pembuatannya, sehingga dibutuhkan bahan yang kaya akan kedua senyawa tersebut sebagai bahan alternatif dalam pembuatan Al-MCM-41. Rumus formula kaolin adalah Al4(Si4O10)(OH)8 dengan komponen mineral utamanya adalah SiO2 dan Al2O3 Kaolin yang digunakan berasal dari bangka belitung dengan kandungan SiO2 sebesar 61% dan Al2O3 sebesar 31%, kandungan SiO2 dan Al2O3 yang cukup tinggi dimanfaatkan sebagai bahan pada sintesis material aluminosilikat seperti Al-MCM-41. Sintesis Al-MCM-41 dari kaolin dilakukan dengan metode hidrotermal. pH yang digunakan sebesar 10, dengan suhu 80°C selama 12 jam pada proses hidrotermalnya. Al-MCM-41 hasil sintesis dianalisa menggunakan XRD dan FTIR dimana pada analisa XRD sudut pendek menunjukkan 3 puncak pada 2θ= 2.237°, 3.921°, 4.449° dan XRD sudut panjang pada 2θ= 21.449°. Analisa FTIR untuk Al-MCM-41 menunjukkan pita serapan pada bilangan gelombang 436.49; 802.47; 1146.41; 1630.61; 3389.79 cm-1. Kata kunci: Al-MCM-41, hidrotermal, lempung, kaolin, mesopori, pH ABSTRACT Al-MCM-41 is a porous solid material composed of amorphous silica, has a structure forming a hexagonal array with a pore size between 2-50 nm, so it is categorized as a mesoporous material. The manufacture of Al-MCM-41 requires a high source of silica and alumina as materials, so materials rich in both compounds are needed as the development of materials used in the manufacture of Al-MCM-41. Kaolin (Al4(Si4O10)(OH)8) is a white clay mineral, the main minerals are SiO2 and Al2O3. The kaolin used comes from bangka belitung with a SiO2 content of 61% and Al2O3 of 31%, the high content of SiO2 and Al2O3 is utilized as an ingredient in the synthesis of aluminosilicate materials such as Al-MCM-41. The synthesis of Al-MCM-41 from kaolin was carried out by hydrothermal method. The pH used was 10, with a temperature of 80°C for 12 hours in the hydrothermal process. The synthesized Al-MCM-41 was analyzed using XRD and FTIR where the short angle XRD analysis showed 3 peaks at 2θ = 2.237°, 3.921°, 4.449° and long angle XRD at 2θ = 21.449°. FTIR analysis for Al-MCM-41 showed absorption bands at wave numbers 436.49; 802.47; 1146.41; 1630.61; 3389.79 cm-1. Keywords: Al-MCM-41, clay, hydrothermal, kaolin, mesopore, pH

Keywords