Jurnal Ilmu Pendidikan (Nov 2011)
PENDIDIKAN ALTERNATIF UNTUK PEREMPUAN MARGINAL DI PEDESAAN
Abstract
Abstract: Alternative Education for Marginalized Women in Rural Areas. The study aims to find alternative forms of education for marginalized women, the process of forming study groups and gender based learning process that serves the center of the development of education, leadership and a source of economic empowerment. The study uses qualitative methods, involving a group of women who have attended an alternative education. Researchers and informants from community leaders. The results showed that the form of alternative education is a method of adult education or andragogy. Study groups consisted of basic literacy and functional literacy. The learning process begins with the sharing of learning, reflection on life experience and role play method. The result is 65% of participants have increased the ability of reading, writing and numeracy, and understanding of the issues of women who have confidence in the decision making of households and communities. Abstrak: Pendidikan Alternatif untuk Perempuan Marginal di Pedesaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui bentuk pendidikan alternatif untuk perempuan marginal, proses pembentukan kelompok belajar, dan proses pembelajaran berperspektif gender yang berfungsi menjadi pusat pengembangan pendidikan, kepemimpinan, dan sumber penguatan ekonomi. Penelitian menggunakan metode kualitatif, mengambil satu kelompok perempuan yang telah mengikuti pendidikan alternatif. Informan terdiri atas tokoh masyarakat, seperti Kepala Desa, Ketua RT/RW, dan ibu rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pembelajaran pendidikan alternatif adalah metode pendidikan orang dewasa atau andragogy. Pembentukan kelompok belajar terdiri atas; kelompok baca tulis dan keaksaraan fungsional. Proses pembelajaran dimulai dengan sharing pembelajaran, refleksi pengalaman hidup, dan metode role play. Hasilnya 65% peserta pembelajaran mengalami peningkatan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, serta pemahaman atas persoalan perempuan yang memiliki kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan rumah tangga dan komunitasnya.
Keywords