Depik Jurnal (Jan 2020)
Aktifitas Selulolitik dan Patogenisitas Bacillus cereus_TSS4 dari Serasah Daun Mangrove
Abstract
Abstract. Leaf litter of mangrove has the potential for cellulolytic bacteria that are beneficial in aquaculture feed. Tin mining in Bangka Island impact for mangrove and allows for new strains of cellulolytic bacteria. Identification and safety evaluations are needed to knows the applied to aquaculture. This study aims to obtain and evaluate the potential impact on the aquaculture of cellulolytic bacteria from the Tukak Sadai mangrove, South Bangka. The effects were shown on the survival and clinical symptoms of fish through pathogenicity testing of the selected bacteria. This research was done from March 2017 until March 2018. Leaf litter was a sample taken from mangroves and isolated using 1% Carboxymethyl Cellulosa (CMC) media. Qualitative test of cellulase enzyme activity uses congo red and bacterial identification to use biochemical characterization with Microbact TM. There were six cellulolytic bacterial isolates from the mangrove leaves of Tukak Sadai, South Bangka. TSS4 isolates had the highest cellulolytic index of 26.4 mm compared to other strains. Biochemical characterization of TSS4 isolates show similarities with Bacillus cereus. Pathogenicity test on Bacillus cereus_TSS4 isolates show that it was not pathogenic with normal fish conditions until the end of maintenance, fish survival reached 100%, and no damage to internal organs occurred. Keywords: Bacillus cereus, mangrove leaf litter, pathogenicity, cellulolytic bacteria Abstrak. Serasah daun mangrove memiliki potensi bakteri selulolitik yang bermanfaat pada pakan dalam akuakultur. Penambangan timah di Pulau Bangka berdampak pada hutan bakau dan memungkinkan strain bakteri selulolitik baru. Identifikasi dan evaluasi keamanan diperlukan untuk mengetahui penerapan pada budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan mengevaluasi dampak potensial pada akuakultur dari bakteri selulolitik hutan bakau Tukak Sadai, Bangka Selatan. Dampaknya ditunjukkan pada kelangsungan hidup dan gejala klinis ikan melalui pengujian patogenisitas dari bakteri yang dipilih. Penelitian ini dilakukan mulai Maret 2017 hingga Maret 2018. Serasah daun merupakan sampel yang diambil dari mangrove dan diisolasi menggunakan media Carboxymethyl Cellulosa (CMC) 1%. Uji kualitatif aktivitas enzim selulase menggunakan congo red dan identifikasi bakteri untuk menggunakan karakterisasi biokimia dengan MicrobactTM. Ada enam isolat bakteri selulolitik dari daun mangrove Tukak Sadai, Bangka Selatan. Isolat TSS4 memiliki indeks selulolitik tertinggi 26,4 mm dibandingkan dengan jenis lainnya. Karakterisasi biokimia isolat TSS4 menunjukkan kesamaan dengan Bacillus cereus. Uji patogenisitas pada isolat Bacillus cereus_TSS4 menunjukkan bahwa tidak patogen dengan kondisi ikan normal sampai akhir pemeliharaan, kelangsungan hidup ikan mencapai 100%, dan tidak terjadi kerusakan pada organ internal. Kata kunci: Bacillus cereus, serasah daun mangrove, patogenisitas, bakteri selulolitik