AtTabsyir: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam (Dec 2021)
Prinsip Kesantunan Leech pada Ketawadukan Tuturan Zainuddin dalam Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”
Abstract
Kesantunan berbahasa dilakukan penutur dengan tujuan meminimalisir perasaan tidak senang atau sakit hati akibat tuturan yang diungkapkan. Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah tuturan tokoh Zainuddin dalam sebuah film karya Sunil Soraya berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang ditayangkan pada tahun 2013. Film yang diangkat dari sebuah novel karya Buya Hamka tersebut merupakan film Indonesia yang sarat akan kehidupan sosial masyarakat Minang. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud-wujud kesantunan berbahasa menurut Leech pada tuturan tokoh Zainuddin. Tokoh Zainuddin dalam film ini merupakan sosok yang sopan, santun, dan tawaduk dilihat dari sikap dan tuturannya. Data penelitian ini adalah penggalan tuturan tokoh Zainuddin dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang mengandung prinsip kesantunan Leech. Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik sebagai pendekatan teoretis dan pendekatan deskriptif analitik kualitatif sebagai pendekatan metodologis. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitik kualitatif, penelitian ini mencoba menggambarkan bagaimana tokoh Zainuddin dalam film ini bertutur kata yang memerhatikan prinsip kesantunan Leech. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Metode simak digunakan teknik dasar sadap dengan teknik lanjutan simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat (transkripsi fonemis). Hasil menunjukkan bahwa tuturan tokoh Zainuddin dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini memenuhi bidal-bidal dalam prinsip kesantunan milik Leech. Bidal-bidal tersebut antara lain bidal ketimbangrasaan, bidal kemurahhatian, bidal keperkenanan, bidal kerendahhatian, bidal kesetujuan, dan bidal kesimpatian.
Keywords