Jurnal Entomologi Indonesia (Nov 2024)
Keanekaragaman dan potensi parasitoid sebagai pengendali alami ulat grayak Spodoptera frugiperda (Smith) (Lepidoptera: Noctuidae) pada pertanaman jagung lahan kering
Abstract
Jagung merupakan salah satu pangan pokok penting di Indonesia yang terancam oleh hama utama Spodoptera frugiperda (Smith), termasuk di Pulau Sumbawa yang merupakan salah satu sentra produksi jagung lahan kering di Indonesia. Saat ini, pengendalian S. frugiperda masih mengandalkan insektisida sintetik karena potensi musuh alami belum banyak diketahui, terutama pada pertanaman jagung lahan kering di Pulau Sumbawa. Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi parasitoid S. frugiperda meliputi keanekaragaman, kemerataan, dominansi, kekayaan, dan tingkat parasitisasinya. Sampel dikumpulkan secara purposive random sampling pada Februari–Mei 2024 di pertanaman jagung lahan kering pada umur 4–6 minggu setelah tanam, baik di pertanaman yang menggunakan pestisida maupun di pertanaman yang tidak menggunakan pestisida. Sebanyak 30 tanaman yang terlihat memiliki gejala kerusakan karena serangan S. frugiperda pada tiga plot masing-masing berukuran 10 m × 10 m diperiksa dengan cermat untuk mengumpulkan 30 kelompok telur dan 30 individu larva. Hasil penelitian menemukan parasitoid telur Telenomus remus Nixon dan Trichogramma nr. pretiosum Riley, parasitoid larva Exorista sp., parasitoid larva-pupa Brachymeria lasus Walker dan Archytas marmoratus Townsend. Kesimpulan bahwa parasitisasi telur didominansi oleh T. remus (23,54– 61,22%) sehingga berpotensi sebagai agens hayati untuk S. frugiperda. Parasitisasi larva didominasi oleh Exorista sp. (50%), tetapi tingginya tingkat parasitisasi dibayangi oleh hiperparasitoid yang dapat menurunkan efektivitasnya sebagai agens hayati S. frugiperda.
Keywords